BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Geografi sejarah adalah ilmu yang mempelajari
tentang manusia, fisik, fiksi, dan fakta geografi di masa lampau. Ilmu displin ini
memiliki bahasan yang sangat luas dan beragam. Umumnya membahas tentang
geografi masa lalu dan bagaimana perubahan sebuah wilayah atau tempat
berdasarkan waktu. Selain itu juga membahas tentang hubunganmanusia dengan
lingkungan dan menciptakan kebudayaan alam.
Pembahasan geografi sejarah juga mencari bagaimana kebudayaan manusia itu
muncul dan berkembang dengan pemahaman hubungan manusia dengan lingkungan.
B.
Rumusan masalah
1. Bagaimana
geografi klasik berkembang?
2. Bagaimana
geografi abad pertengahan berkembang?
3. Bagaimana
geografi modern berkembang?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
perkembangan geografi klasik.
2. Mengetahui
perkembangan geografi abad pertengahan
3. Mengetahui
perkembangan geografi modern.
BAB II PEMBAHASAN
A. Geografi Klasik
Geografi
sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa
tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Secara lambat laun pengaruh Mitologi
mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6
Sebelum Masehi (SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu
mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang
bumi dilakukan dengan memakai logika.
Kedudukan
Geografi sebagai Ilmu Pengetahuan batasan dan lapangan/objeknya masih
dipertentangkan oleh para ahli sampai abad ke-19. Sampai abad ke-19 corak
susunan isi Geografi hanya berupa uraian tentang penemuan daerah baru, adat
istiadat penduduknya dan gejala serta sifat alam lainnya. Pengumpulan
bahan-bahan tersebut belum diarahkan pencarian hubungan antara satu dengan yang
lainnya serta mencari penyebab mengapa terjadinya hubungan tersebut serta
diuraikan secara Deskriptif.
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham Geografi dipengaruhi oleh paham Filsafat dan Sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian Sejarah bersifat Geografi. Selain itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa geografi pada masa ini juga bersifat matematis.
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham Geografi dipengaruhi oleh paham Filsafat dan Sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian Sejarah bersifat Geografi. Selain itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa geografi pada masa ini juga bersifat matematis.
Tokoh-tokoh
yang termasuk dalam ketegori Geografi Klasik, adalah :
1.
Anaximandros, seorang Yunani yang
pada tahun 550 SM membuat peta Bumi.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder. Perbandingan panjang Silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang dibuatnya mirip sebuah jamur.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder. Perbandingan panjang Silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang dibuatnya mirip sebuah jamur.
2.
Thales (640-548 SM), menganggap
bahwa bumi ini berbentuk keping Silinder yang terapung di atas air dengan
separuh bola hampa di atasnya. Pendapat ini hilang seabad kemudian setelah
Parminedes mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Kemudian
Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat
ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya beberapa zone iklim meski
pada waktu itu belum diketahui bahwa kondisi tersebut merupakan akibat dari
letak sumbu bumi yang miring.
B.
Geografi Abad Pertengahan
Pada
akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil
laporan perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui
laut.
Perjalanan
umat manusia di muka bumi, dilakukan oleh para pedagang yang melakukan
perniagaan antar negara dan antar benua, serta dilakukan oleh para tentara
untuk melakukan peperangan dan meluaskan tanah kekuasaan. Perjalanan melalui
darat yang terkenal adalah "Via Appia" perjalanan darat antara Roma
dan Capua (950 sm), serta "Jalan Sutera" antara Tiongkok dengan Timur
Tengah (abad pertengahan) telah menjadi sumber materi Geografi yang sangat
berharga pada masa itu. Perjalanan yang banyak dilakukan oleh umat manusia
telah merangsang ditemukannya wilayah baru yang sebelumnya belum pernah
terdengar atau diketahui manusia, sehingga masa ini sering disebut Revolusi
Geografi.
Pesatnya
perkembangan Geografi juga disorong oleh munculnya gerakan pembaharuan di
bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya paham
protestanisme) sehingga para sarjana lebih leluasa dalam mengemukakan
pendapatnya tentang keadaan dunia. Pada masa tersebut para pelancong tidak
didorong oleh oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar horisonnya, tetapi dalam
melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu :
1.
Menemukan
daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai daerah koloni, atau untuk
kepentingan perdagangan dengan kata lain sebagai upaya untuk memperoleh
kekayaan (Gold).
2.
Sebagai
tugas suci mengembangkan ajaran agamanya masing-masing atau bertujuan untuk
penyebaran agama ke daerah baru (Gospel).
3.
Sebagai
akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih dahulu dari kedua tujuan di atas,
yaitu karena keperluan peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau
daerah pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan ajaran agama (Glory).
Walaupun
cara penemuan daerah baru terjadi karena diorong oleh motif dan tujuan tertentu,
yaitu Gold, Glory dan Gospel (3G) namun sifat penulisan geografi dan yang
bersifat geografi masih dilakukan secara deskriptif dalam arti dan uraiannya
itu masih belum dilakukan usaha yang sengaja memberikan uraian penjelasan
(explanation) tentang gejala yang dilukiskannya. Selain tujuan di atas,
perjalanan menjelajahi dunia baru juga dilakukan oleh sebagian orang dengan
tujuan petualangan dan hasil petualangan tersebut telah membuka tabir dunia dan
memperkaya pengetahuan tentang bumi.
C.
Geografi Modern
Pandangan
ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini Geografi sudah dianggap
sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Pada
zaman modern, salah satu tokohnya, adalah Immanuel Kant.
Immanuel
Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang
memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa Ilmu Pengetahuan dapat
dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu:
a.
Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan
fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin yang mempelajari kategori ini
disebut "ilmu pengetahuan sistematis", seperti ilmu botani yang
mempelajri tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang
mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant, pendekatan yang dipergunakan
dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi tentang kenyataan.
b.
Ilmu pengetahuan yang memandang
hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang
ini, adalah sejarah.
c.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari
fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari Geografi.
Meski
demikian, terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya
apakah ilmu pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung
pada ruang dan waktu.
Secara
sistematis, Kant membagi Geografi menjadi :
1.
Mathematical Geography (Geografi
Matematis) yang berisi keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa
dari sistem Tata Surya.
2.
Moral Geography (Geografi Moral),
yaitu uraian yang berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di
berbagai daerah di muka bumi.
3.
Political Geography (Geografi
Politik), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di
dunia yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
4.
Physical Geography (Geografi Fisis),
yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk
hewan, veerasi dan mineral.
5.
Merchantile Geography (Geografi
Perdagangan), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan
ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa geografi sejarah adalah ilmu yang mempelajari
tentang manusia, fisik, fiksi, dan fakta geografi di masa lampau. Masa-masa itu
sendiri terdiri dari geografi masa klasik, abad pertengahan, dan modern.
Geografi sudah dikenal sejak zaman
Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi
oleh Mitologi. Pada akhir abad pertengahan,
uraian-uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik
perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pada masa modern geografi sudah
dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis.
Pada zaman modern, salah satu tokohnya, adalah Immanuel Kant.
B.
Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami
sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu apapun yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar