BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak
berakhirnya perang dingin, dunia telah dilanda oleh suatu arus perubahan yang
bersifat global. Perubahan semiperubahan akan terus berlanjut pada abad ke-21.
Pada mulanya wujud perubahan tersebut sangat tampak dalam perkembangan sistem
informasi dan transfortasi dengan fenomena dapat mempersingkat jarak dalam
melakukan hubungan antar wilayah atau antar negara baik dalam arti ruang maupun
waktu.
Globalisasi
merupakan suatu proses yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Kemajuan-kamajuan
dibidang teknologi komunikasi menghasilkan media yang canggih sehingga
mempermudah terjadinya globalisasi. Teknologi informasi dan komunikasi telah
menghubungkan manusia seluruh dunia menjadi satu sistem komunikasi. Teknologi
telah memperlancar terbentuknya budaya dunia, yakni budaya yang dianut oleh seluruh
umat manusia. Budaya tersebut bisa saja berasal dari salah satu bangsa atau
ras. Namun proses globalisasi telah menjadikannya budaya semua orang yang
diperkenalkan secara sistematis dan intensif keseluruh pelosok dunia.
Era globalisasi
yang berkembang pada abat ke-21 memuat tantangan yang berbeda dari abad
sebelumya yang memuat nasionalisme, nation state, politik nasional, ekonomi
nasional dengan tekanan pada masalah nasional dalam negara dengan perbatasan
yang jelas. Era globalisasi memberi peranan yang lebih besar pada prakarsa dan
kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi
dan transfortasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi
masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu
kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang
yang diperlukan utnuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa
masyarakat itu sendiri.
Di era
globalisasi ini, kita harus bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan
kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan
dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan
memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif
yang akan timbul. Sudah saatnya, era globalisasi kita maknai dalam arti yang
positif antara lain tubuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang
tinggi, dan sebagainya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
globalisasi?
2.
Bagaimanakah proses terjadinya
globalisasi?
3.
Apa sajakah aspek yang
mencakup globalisasi?
4. Apa sajakah dampak yang ditimbulkan globalisasi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
globalisasi.
2.
Mengetahui proses
globalisasi.
3.
Mengetahui aspek
globalisasi.
4.
Mengetahui dampak
globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
artinya sedunia atau sejagad, maka gobalisasi dapat di artikan suatu sistem
atau tatanan yang mengglobal atau mendunia sehingga seseorang atau negara tidak
mungkin untuk mengisolasi diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan
komunikasi.
Dengan era
globalisasi berarti sudah tidak ada batas ruang, tempat dan waktu terhadap
suatu informasi dan peristiwa. Peristiwa- peristiwa yang terjadi suatu negara
akan dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa dan negara lain. Unsur-unsur
budaya asing akan mudah masuk ke suatu negara baik yang positif maupun yang
negatif. Hal ini terjadi karena adanya kemajuan teknologi dan komunikasi.
Misalnya informasi dapat melalui radio,televisi, internet, dan sebagainya
sehingga informasi-informasi dapat di ketahui dan masuk kerumah-rumah
masyarakat dalam waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda.
Pengertian
globalisasi menurut para pakar sebagai berikut :
1.
Menurut Anthony Giddens,
globalisasi adalah penguatan hubungan seluruh dunia yang jauh dari lingkungan
sebagaimana jalan yang bercabang di bentuk dari peristiwa yang menjadi beberapa
mil jauhnya, dan sebaliknya
2.
Menurut Peter Dickens,
globalisasi yaitu muncul ketika manusia kehilangan-kehilangan batas-batas yang
menghalanginya dalam membangun persekutuan untuk berbagi alasan, kepentingan,
dan tujuan, yaitu untuk tujuan kebajikan maupun untuk tujuan kejahatan.
3. Menurut joseph stiglitz, globalisasi adalah bahwa kita tidak
bisa mengisolasikan diri kita dari yang sedang terjadi di tempat lain di dunia.
B.
Proses Globalisasi
Proses
globalisasi terjadi melalui tiga tahap, yaitu di awali dari modernisasi di
benua Eropa, tahap kolonialisasi Bangsa Barat, dan tahap perdagangan bebas.
1. Masa modernisasi di Benua Eropa
Perkembangan
globalisasi di awali dari modernisasi Eropa yang mendorong terjadinya
revolusi industri pada abad pertengahan. Pada masa itu Eropa mengalami proses
modernisasi di segala bidang. Industri berkembang pesat sejalan dengan
penemuan-penemuan alat-alat produksi modern. Perkembangan industri ternyata
malahirkan masalah-masalah baru, yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan bahan baku
yang jumlahnya sangat terbatas dan bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan
industri tersebut.
2. Masa kolonialisme dan imperialisme
Globalisasi
ekonomi pada masa koloalisme Eropa lima abad lalu bertujuan utuk mendapatkan
kekeyaan di belahan dunia yang sebelumnya tidak terjangkau. Cristobal Colon,
yang kemudian di kenal dengan nama Cristopher Columbus, berlayar mengarungi
lautan menuju wilayah Asia yang di beritakan berlimpah dengan kekayaan alam dan
semesta. Untuk membiayai perjalanan itu, ia mendapat dukungan dana dari Raja
dan Ratu spayol. Upaya mencari wilayah baru untuk memperoleh kekayaan bagi
negara semacam itu terus berlanjut dan di ikuti oleh penjelajah-penjelajah yang
lain.
3. Masa perdagangan bebas dunia
Globalisasi
ekonomi yang sudah berakar sejak berabad-abad yang lalu terus berevolusi. Titik
perkembangan yang signifikan terjadi pada tahun 1947 saat di mulai berlakunya
dan di lembagakannya perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan atau GATT.
Pada tahun
1995 berhasil di sepakati untuk membentuk WTO. Keanggotaan WTO terus berkembang
sampai dengan bulan Februari 2005 anggotanya mancapai 148 negara dengan bidang
cakupan yang lebih luas, yaitu menyangkut liberalisasi lalu lintas barang dan
jasa(GATS).
Saluran-saluran
perubahan sosial dan kebudayaan adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama dan lain-lain. Lembaga
kemasyarakatan yang menjadi titik tolak adalah lembaga yang sedang menjadi
perhatian masyarakat, lembaga kemasyarakatan yang mendapat penelitian tertinggi
dari masyarakat cenderung untuk menjadi sumber atau saluran utama dari
perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Perubahan dari lembaga kemasyarakatan
membawa akibat pula pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lain. Kerena
lembaga kemasyarakatan merupakan suatu sistem yang terintegrasi.
Perubahan pada
lembaga kemasyarakatan akan berpengaruh terhadap pola-pola, fungsi dan
keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Contohnya
pengaruh budaya liberalisme, apabila pengaruh ini terlaksana maka akan terjadi
perubahan yang mendasar pada lembaga pemerintah. Misalnya dengan menerapkan
demokrasi liberal.
C.
Aspek Globalisasi
Aspek
globalisasi mempunyai tiga dimensi pokok, yaitu globalisasi ekonomi,
globalisasi polotik, dan globalisasi budaya.
1. Globalisasi ekonomi
Dalam bidang
ekonomi, globalisasi di tandai dengan lahirnya negara-negara industri raksasa
serta korporasi perdagangan raksasa. Akibat proses globalisasi memunculkan
gejala-gejala global, antara lain sebagai berikut :
a)
Diadakan desentralisasi
produk yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
b)
Lahirnya pasar global.
c)
Keuangan global.
d)
Dalam mencapai efesiensi
dan produktivitas, dikembangkan desentralisasi manejerial.
e)
Dalam hal ketatanegaraan,
terdapat kecenderungan untuk merekrut tenaga kerja yang fleksibel.
f)
Pemanfaatan sumber daya
manusia atau pekerja.
2. Globalisasi politik
a)
Munculnya barisan-barisan
satpam sebagai penjaga keamanan di kantor-kantor atau di daerah pemukiman
eksklusif.
b)
Dalam daerah komunikasi dan
manajemen ekonomi, peranan swasta semakin lama semakin besar, bahkan mengarah
pada skala internasional atau kegiatan antar pemerintah.
c)
Dalam hal kedaulatan
negara, ada kecenderungan untuk menyerahkan kepada unit-unit politik yang lebih
luas, seperti uni Eropa, ASEAN, dan OPEC. Organisasi-organisasi internasional
UNO, WTO, IMF, merupakan contoh unit-unit politik yang supranasional.
3. Globalisasi budaya
Globalisasi
budaya mengenal berbagai dimens, yaitu dimensi sacri – scape,ethno – scape,
enoco, - scape, media - scape, dan leisure – scape.
a)
Dalam sacri – scape terjadi
proses deteritorialisasi dari mozaik agama. Pusat-pusat kepercayaan atau agama
bukan lagi di anggap milik suatu negara, tetapi memiliki umat manusia.
b)
Dalam ethno – scape terjadi
berbagai deteritorialisasi dan muncul kosmopolitanisme serta keanekaragaman
bangsa di dalam suatu negara.
c)
Dalam enoco, - scape
terjadi berbagai proses kompleks, antara lain dematerialisasi dan
kondisi-kondisi perokonomian dunia.
d)
Dalam media – scape adanya
distribusi global dari informasi dan citra yang di tayangakan oleh berbagai
media.
e)
Dalam leisure – scape
adanya turisme universal.
D.
Dampak Globalisasi
1. Dampak Positif
a)
Bidang politik
·
Terjadinya perubahan sistem
ketatanegaraan pada suatu negara.
·
Munculnya partai-partai
baru.
·
Meningkatnya perlindungan
HAM.
·
Meningkatnya kedewasaan dan
kemandirian partai politik.
b)
Bidang ekonomi
·
Mempermudah Proses
pembangunan industri.
·
Mendorong mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional.
·
Suku bunga bank rendah.
·
Meningkatnya pendapatan
masyarakat.
c)
Bidang sosial budaya
·
Mempercepat perubahan pola
kehidupan suatu negara.
·
Terjadi pergeseran nilai
kehidupan dalam masyarakat.
·
Hidup menjadi mudah dan
murah.
·
Meningkatnya budaya
disiplin dan etos kerja, sehingga meningkatkan hasil produktifitas dan prestasi
kerja.
d)
Bidang Hankam
·
Kerja sama pertahanan dan
keamanan.
·
Diperlukan pasukan
bersenjata untuk kepentingan perdamaian negara-negara yang sedang bergejolak.
·
Meningkatnya kewaspadaan
dan ketahanan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesetiaan pada
pancasila, dan pemahaman wawasan nusantara, sehingga terhindar separatisme,
konflik sosial, dan disintegrasi bangsa.
2. Dampak negatif globalisasi
a)
Bidang politik
·
Munculnya sikap arogansi
politik(kekuasaan dan politik).
·
Adanya money- politic dalam
kehidupan masyarakat.
·
Menimbulkan euforia politik
(kegembiraan/kebebasan politik yang berlebihan), yaitu kegiatan yang
mengatasnamakan HAM dan demokrasi tetapi memiliki target utama meraih kekuasaan
lokal atau pusat.
b)
Bidang ekonomi
·
Matinya usaha kecil yang
tidak kompetitif.
·
Jumlah angka pengangguran
masih tinggi.
·
Upah kerja yang belum
profesional atau masih rendah.
·
munculnya kebijakan
pemerintah yang tidak menguntungkan petani.
c)
Bidang sosial budaya
·
Kesulitan pengendalian dan
seleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia.
·
Mudahnya memperoleh
barang-barang ilegal, seperti barang-barang ponografi dan narkoba.
·
Makin meningkatnya budaya
kekerasan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
·
Menimbulkan bahaya yang
mengancam nilai kemanusiaan (hal-hal yang harus dihindari), antara lain
sebagai berikut :
-
Konsumtif, artinya sifat
(sikap) suka membelanjakan uangnya untuk barang yang kurang perlu dan tidak
produktif.
-
Glamoristik, artinya paham
bergaya hidup suka menonjolkan kemewahan (kegemerlapan) dunia.
-
Egoisme, artinya paham yang
mengutamakan kepentingan diri sendiri.
d)
Bidang Hankam
·
Munculnya gerakan-gerakan
separatisme.
·
Adanya gejala disintegrasi
bangsa yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan
republik indonesia.
·
Terjadinya pelanggaran
teritorial negara Republik indonesia.
·
Adanya campur tangan pihak
asing terhadap kebijakan dalam negara indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa globalisasi artinya sedunia atau sejagad, maka
gobalisasi dapat di artikan suatu sistem atau tatanan yang mengglobal atau
mendunia sehingga seseorang atau negara tidak mungkin untuk mengisolasi diri
sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi.
Proses
globalisasi terjadi melalui tiga tahap, yaitu di awali dari modernisasi di
benua Eropa, tahap kolonialisasi Bangsa Barat, dan tahap perdagangan bebas.
Aspek
globalisasi mempunyai tiga dimensi pokok, yaitu globalisasi ekonomi,
globalisasi politik, dan globalisasi budaya.
Globalisasi
telah menimbulkan dampak yang sangat berarti dalam dimensi kehidupan manusia.
Globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern.
Pada awalnya ini hanya ada pada tataran ekonomi, namun dalam perkembangannya
cenderung menunjukkan keragaman. Malcolm Watersmengemukakan bahwa ada 3
(tiga) dimensi proses globalisasi, yaitu: Globalisasi
Ekonomi, Globalisasi Politik dan Globalisasi Budaya.
B.
Saran
Masyarakat dan
bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri agar dapat memenangkan arus
globalisasi ini. Tujuannya adalah mendapatkan segi-segi positif dari
globalisasi dan mampu menghindarkan diri dari aspek negative globalisasi.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1.
Pembangunan kualitas
manusia Indonesia melalui pendidikan.
2.
Pemberian keterampilan
hidup (life skill) agar mampu menciptakan kreativitas dan kemandirian.
3.
Usaha menumbuhkan budaya
dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan
terbuka.
4.
Usaha selalu menumbuhkan
wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
DAFTAR PUSTAKA
Jajuri. 2012. Aspek
dan Dampak Globalisasi danalam Berbangsa dan Bernegara, [Online]. Tersedia:
http://jajmv.blogspot.co.id. [08
Februari 2016]
Polo, Merko.
2013. Makalah PPKN Tentang Dampak Globalisasi, [Online]. Tersedia: http://blogmerko.blogspot.co.id. [08
Februari 2016]
Saepudin. 2011.
Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, [Online]. Tersedia: https://saepudinonline.wordpress.com.
[08 Februari 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar