Minggu, 20 Oktober 2013

Makalah Bakteri



BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun  dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya  penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan bakteri?
2.      Bagaimana klasifikasi bakteri?
3.      Bagaimana struktur tubuh bakteri?
4.      Bagaimana system reproduksi bakteri?
5.      Apa peranan bakteri bagi kehidupan?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian bakteri.
2.      Mengetahui klasifikasi bakteri.
3.      Mengeetahui struktur tubuh bakteri.
4.      Mengetahui system reproduksi bakteri.
5.      Mengetahui peranan bakteri bagi kehidupan.












BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bakteri
Bakteri dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti "small stick".

B.     Klasifikasi Bakteri
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichia coli dan Streptococcus pneumoniae.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan bakteri penyebab keracunan pada makanan kaleng.
1.        Klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk tubuh:
a.       Bakteri Kokus (bulat)
·         Monokokus berupa sel bakteri kokus tunggal. Contoh: Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata).
·         Diplokokus berupa dua sel bakteri kokus berdempetan. Contoh : Diplococcus pnemoniae (penyebab penyakit pneumonia), Neisseria gonorhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa).
·         Tetrakokus berupa empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contoh : pediococcus cerevisiae.
·         Sarkina berupa delapan sel bakteri kokus berdempetan berbentuk kubus. Contoh : thiosarcina rosea (bakteri belerang).
·         Streptokokus berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contoh : streptococcus mutans (penyebab gigi berlubang).
·         Stafilokokus berupa lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk seperti buah anggur. Contoh : staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).
b.      Bakteri Basil (batang)
·         Basilus/monobasil berupa sel bakteri basil tunggal. Contoh : eschericcia coli (bakteri usus besar manusia), propionibacterium acnes (penyebab jerawat).
·         Diplobasil berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
·         Streptobasil berupa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contoh : azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen) , bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak).
c.       Bakteri Spirilia
·         Spiral bentuk sel bergelombang. Contoh: thiospirillopsis floridina (bakteri belerang).
·         Bakteri vibrio (koma) bentuk sel seperti tanda baca koma. Contoh : vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).
·         Bakteri spiroseta bentuk sel seperti sekrup. Contoh: treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifilis).

2.        Klasifikasi bakteri berdasarkan kedudukan alat gerak 
a.       Monotrik monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh: pseudomonas araginosa.
b.      Amfitrik amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung tubuh bakteri. Contoh : spirillium serpen.
c.       Lofotrik lofotrik, berflagel banyak pada salah satu ujung tubuh bakteri. Contoh: pseudomonas flourencens.
d.      Peritrik peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh bakteri. Contoh: salmonella thypii.

3.        Klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan Gram
a.       Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
b.      Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks, kandungan peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya bakteri Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

4.        Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
a.       Bakteri aerob membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
b.      Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Misalnya Micrococcus denitrificans.

5.        Klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
a.       Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Berdasarkan sumber energinya bakteri autotrof dibedakan menjadi :
·         Fotoautotrof (sumber energi dari cahaya)
·         Kemoautotrof (sumber energi dari hasil reaksi kimia).
b.      Heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Bakteri ini memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Bakteri yang termasuk kedalam bakteri heterotrop adalah bakteri yang bersifat parasit dan saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

C.    Struktur Tubuh Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.      Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri).
·         Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
·         Sitoplasma adalah cairan sel.
·         Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
·         Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
2.      Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu), Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
·         Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
·         Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
·         Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
·         Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
·         Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
·         Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

D.    Sistem Reproduksi Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a.       Rekombinasi genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
·         Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
·         Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
·         Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
b.      Pembelahan biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
·         Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
·         Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
·         Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

E.     Peranan Bakteri bagi Kehidupan
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1.      Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2.      Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3.      Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4.      Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5.      Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6.      Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7.      Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8.      Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1.      Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2.      Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra)
3.      Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi)
4.      Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) (Emilia, 2008).














BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Ciri-ciri umum bakteri: tubuh uniseluler (bersel satu), tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof), reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan amitosis), dan habitat tanah,air,udara,mahkluk,hidup
Bentuk-bentuk bakteri: kokus, basil, dan spiral. Bakteri berkembang biak dengan vegatatif dan generatif. Bakteri yang menguntungkan adalah contoh: pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie), sedangkan bakteri yang merugikan contohnya: penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra).



























DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, Aghry Wiranata. (2013). Klasifikasi Bakteri Dilihat Dari Beberapa Penggolongan, [Online]. Tersedia: http://aghrywiranata.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-bakteri-dilihat-dari.html. [01 Oktober 2013]
Kazama, Yuza. (2012). Makalah Bakteri, [Online]. Tersedia: http://achmad nanank.blogspot.com/2012/04/makalah-bakteri.html. [01 Oktober 2013]
Kelompok 2. (2009). Reproduksi Bakteri, [Online]. Tersedia: http://educorolla2. blogspot.com/2009/03/reproduksi-bakteri.html. [01 Oktober 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar