BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering memakan keju baik secara langsung maupun
dengan makanan lain. Keju merupaka makanan yang terbuat dari susu yang dibuat
dalam bentuk berbeda. Keju itu sendiri sering kita jumpai diberbagi tempat
dengan berbagi jenis dan bentuk. Banyak penduduk Indonesia yang menyukai keju
karena rasanya yang unik, walaupun demikian kebanyakkan dari mereka belum
tahu cara pembuatan keju yang kaya akan gizi ini.
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimana
sejarah keju terjadi?
3. Apa
manfaat dari keju?
4. Apa
saja kandungan/nilai gizi keju?
5. Bagaimana
cara pembuatan keju?
1.3 Tujuan
2. Mengetahui
sejarah keju.
3. Mengetahui
manfaat keju.
4. Mengetahui
kandungan/nilai gizi keju.
5. Mengetahui
cara pembuatan keju.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Keju
Keju adalah
sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan
zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan
dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya
akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi
berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi
ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan,
pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber
air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju
lokal.
Makanan ini
dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur
Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan,
menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara
tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.
Keju sudah
diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan
keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah mulai
meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing,
domba maupun sapi. Karena kebersihan yang kurang, terkena
sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam
bejana tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut
masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).
Keju krim
manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa
pemburu yang membunuh seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan
sesuatu berwarna putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam perut
sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut
keju saat ini. Cerita lainnya mengatakan bahwa keju
ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan
perjalanan di padang
gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut
telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat
dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka
kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika
mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang
mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.
a. Yunani dan Romawi kuno
Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju. Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing. Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani, dan mereka percaya bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan sebagai perangsang nafsu birahi. Hippocrates menggunakan keju untuk mengatasi peradangan, dan keju juga merupakan persembahan bagi dewa-dewa.
Kebudayaan Romawi adalah yang kemudian mengembangkan berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang. Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju. Mereka mengerti dampak teknik pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu. Bangsa Romawi membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik. Rumah-rumah besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang disebut caseale dan suatu area khusus dimana keju bisa dimatangkan. Pliny pada tahun 77 M menulis bukuHistoria Naturalis yang menyebutkan tentang Cantal yaitu keju dari susu sapi yang dinamakan berdasarkan Pegunungan Cantal di Auvergne. Keju ini dibuat dengan cara memasukkan dadih ke dalam formage yaitu sebuah silinder kayu. Ini kemungkinan merupakan asal mula dari kata keju dalam bahasa Perancis dan bahasa Italia, fromage danformaggio.
b. Eropa zaman pertengahan
Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya. Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda.Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma. Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan padazaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesan pada 1597, keju Gouda pada 1697, dan keju Camembert pada 1791.
Pada masa pemerintahan Charles Agung, para biarawan dan biarawati memegang peranan penting dalam produksi keju dan variasinya. Banyak resep yang ditulis oleh para biarawan walaupun tidak dapat dipastikan apakah resep tersebut ditulis sendiri atau disalin dari penduduk lokal. Karena pekerjaan para biarawan dan biarawati, maka orang-orang tidak perlu kelaparan di musim dingin ketika susu sulit didapat.
c. Keju di zaman modern
Di abad ke
19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan
bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme. Setelah itu, semakin banyak pula riset
yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya. Dengan berkembangnya pengetahuan
tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun
menjadi umum di masyarakat. Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil
maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.
Pabrik
pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika
Serikatlah produksi keju
skala besar pertama kali sukses. Saat ini, diperkirakan ada lebih dari
400 jenis keju di dunia. Pada masa Perang
Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat
secara tradisional. Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah
menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.
A. Macam-Macam Keju
a.
Berdasarkan
tekstur
*
Keju
keras
Maksimum kadar air pada keju tipe ini adalah 56%, semakin
sedikit kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras. Walaupun begitu,
tidak semua keju tipe ini memiliki tekstur yang keras, sebagai contoh keju Edam
lebih lunak dari keju Parmesan dan bisa dengan mudah diiris sedangkan Parmesan
harus diparut. Keju keras umumnya menjadi matang dalam tiga bulan, namun proses
pematangan dapat berlangsung hingga satu tahun dan membuat keju kehilangan
lebih banyak air dan menjadi lebih keras.
*
Keju
iris
Maksimum kadar air pada keju iris
berkisar antara 54-63% dan karenanya menjadi matang lebih cepat dan lebih mudah
diiris dibandingkan keju keras
*
Keju
iris semi keras
Kadar air pada keju jenis ini
berkisar antara 61-69%, dan sebagian besar keju ini diproduksi dengan krim
rendah kalori.Lama pematangan pada keju-keju tipe ini berbeda-beda, sebagai
contoh keju iris semi keras adalah Roquefort, Tetilla, dan Weisslacker.
*
Keju
lunak
Keju lunak memiliki kadar air lebih
dari 67%. Karena banyaknya air pada keju ini, maka kadar lemak yang terdapat
pada keju ini pun lebih rendah dibandingkan dengan keju yang lebih keras.
b. Berdasarkan proses pematangan
*
Bakteri
yang dimatangkan dari dalam
Contoh
keju dari kelompok ini adalah Cheddar, keju Gouda, dan Parmesan. Keju-keju
dalam kategori ini menjadi lebih keras ketika matang. Kematangannya akan
terjadi seragam di seluruh bagian luar keju.
*
Keju
yang dicuci kulitnya
Contoh keju dari kelompok ini adalah
Limburger dan Liederkranz. Keju-keju ini secara periodik dicuci bagian
permukaannya dengan air asin pada tahap pertama pematangan. Keju tipe ini
memiliki kulit yang berwarna oranye atau kemerah-merahan. Biasanya, keju ini
akan menjadi lebih lunak ketika matang dan memiliki aroma yang tajam.
*
Keju
bercoreng biru
Contoh keju dari kelompok ini adalah
Roquefort dan Stilton. Keju-keju ini mengandung biakan kapang atau jamur yang
menyebar ke seluruh bagian dalam keju.
*
Keju
berlapis kapang
Contoh keju dari kelompok ini adalah
Brie, Camembert, dan St. Andre. Keju-keju jenis ini memiliki lapisan kulit yang
berbulu akibat kapang. Lapisan tersebut berwarna putih ketika keju masih muda
tetapi dapat menjadi lebih gelap atau coreng-coreng ketika keju mengalami
proses pematangan.
*
Keju
yang tidak dimatangkan
Contoh keju dari kelompok ini
adalah cottage cheese, keju krim, dan baker's cheese.
Keju jenis ini tidak mengalami proses pematangan.
c. Berdasarkan kulit
*
Keju
berkulit keras
Ciri-ciri dari keju ini adalah
bentuknya yang besar, memerlukan waktu lebih lama untuk matang, dan melalui
proses penekanan untuk menghilangkan kelembaban. Contoh keju jenis ini adalah
Raclette, Gruyere, dan Gouda.
*
Keju
yang tertutup dengan bulu halus
Keju jenis ini kulitnya halus dan
berbulu Contoh keju jenis ini adalah Brie.
*
Keju
berkulit alami
Bagian dalam dari keju ini memiliki
tekstur yang lembut dan kulitnya berwarna abu-abu atau biru yang berubah-ubah
ketika keju mulai menua. Contoh keju tipe ini antara lain Sainte Maure dan
Pouligny St. Pierre.
*
Keju
yang kulitnya dicuci dengan air asin
Keju-keju kategori ini dimandikan di
dalam air asin ketika matang. Contohnya adalah keju Munster dan Feta.
*
Keju
biru
Keju biru memiliki coreng-coreng
yang berwarna biru atau hijau. Warna tersebut didapat dari membiakkan bakteri
pada keju. Contoh keju biru adalah Stilton, Roquefort dan Gorgonzola.
*
Keju
segar
Ciri-ciri dari keju segar adalah
tidak memiliki kulit, memiliki kandungan air yang tinggi dan tidak melalui
proses pematangan. Contohnya antara lain adalah Demi-sel,Ricotta dan
Mascarpone.
d.
Berdasarkan
jenis susu yang digunakan
*
Keju
dari susu kambing
Banyak orang yang lebih memilih
untuk menggunakan susu kambing karena kandungan lemak dan laktosa yang rendah
dan mengandung banyak nutrisi.
*
Keju
dari susu domba atau biri-biri
Karena pada umumnya domba
menghasilkan susu yang lebih sedikit dibandingkan sapi dan kambing maka keju
jenis ini pun sulit ditemukan dan lebih mahal harganya.
*
Keju
dari susu campuran
Keju tipe ini dibuat dari kombinasi
dua jenis susu atau lebih.
*
Keju
dari susu mentah
Banyak yang berpendapat bahwa proses
pasteurasi dapat menghilangkan rasa keju sehingga mereka menggunakan susu
mentah.
B. Peranan Mikroorganisme Pembuatan Keju
Susu
memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi. Sayangnya,
kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi manusia. Jika dibiarkan
untuk waktu yang lama, nutrisi yang ada di dalam susu memungkinkan mikroorganisme
untuk tumbuh sehingga menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada
zaman kuno, cara utama untuk mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya menjadi
keju.
Para
sejarawan percaya bahwa keju menjadi bagian dari diet manusia sekitar 800 tahun
yang lalu, sehingga merupakan makanan yang pertama difermentasi. Kemungkinan
dihasilkan secara tidak sengaja melalui praktek membawa susu dalam kantong yang
terbuat dari perut hewan. Enzim dalam cairan pencernaan dari perut dan bakteri
dalam susu bekerja sama untuk membentuk dadih (curd) dan kemudian keju
mentah.Menurut FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan
kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim.
Koagulasi
dapat dilakukan dengan koagulasi garam, asam atau enzim, pemekatan atau
kombinasinya (Zubaidah, 1998). Setelah dikoagulasi, curd (padatan yang sebagian
besar kandungannya protein) yang dihasilkan diperam, ada juga jenis keju yang
tidak melalui pemeraman (Anonymous, 2003).
Jenis
keju yang dihasilkan tergantung dari bermacam-macam faktor. Menurut Kordylas
(1991), faktor penting dalam pembuatan keju adalah kandungan air dan pemeraman.
Berdasarkan pada kandungan airnya keju dibagi dua kelas yaitu keju lunak yang
mengandung 40-75% air yang mudah busuk dan keju keras yang mengandung 30-40 %
air yang dapat disimpan beberapa tahun di bawah kondisi penyimpanan yang baik
Keju
merupakan salah satu bahan pangan dengan daya simpan yang baik dan kaya akan
protein, lemak, kalsium, fosfor, riboflavin dan vitamin-vitamin lain dalam
bentuk pekat (Daulay, 1991).
C. Proses Fermentasi
Keju
Keju
dadih sejati adalah massa susu fermentasi yang dipadatkan. Susu biasanya dari
sapi, namun susu kambing dan susu domba juga digunakan sebagai bahan baku keju.
Fermentasi dilakukan oleh bakteri yang menghasilkan laktat dengan fermentasi
laktosa (gula susu). Laktat menghambat pertumbuhan organisme lain yang akan
merusak makanan atau menyebabkan penyakit. Dalam pembuatan keju, pada perlakuan
awal, 2 spesies yang paling umum digunakan bakteri Lactobacillus casei dan Streptococcus lactis. Pembuatan keju modern
menggunakan susu bebas bakteri yang kultur bakteri murni ditambahkan sehingga
populasi bakteri dalam keju mudah diprediksi dan aman untuk dimakan.
Proses
mengental selama pembuatan keju yang terjadi dalam kondisi asam disebabkan oleh
(asam laktat) laktat yang diekskresikan oleh bakteri. Selama waktu pematangan
keju, bakteri dalam dadih (curd) mati dan dicerna oleh enzim mereka sendiri
(suatu proses yang disebut dengan otolisis). Ini mengeluarkan zat yang rasa
keju. Bakteri yang menghasilkan asam propionat bertanggung jawab atas rasa khas
tersebut, dan karbon dioksida bertanggung jawab atas ‘lubang-lubang’ yang
terdapat pada keju.
2.2 Manfaat Keju
Jika
anda menyukai dan mengkonsumsi keju setiap hari anda adalah orang yang
beruntung. Karena selain rasanya yang enak, keju juga sangat bermanfaat bagi
kesehatan anda. Keju yang berbahan dasar susu secara umum memiliki kandungan
seperi susu, tetapi ada beberapa kandungan lain yang dimiliki keju. Bagi anda
yang belum mengetahui apa saja manfaat keju, berikut adalah manfaat
keju bagi kesehatan tubuh :
1.
Keju
kaya akan vitamin A
Tahukah anda bahwa keju mengandung
banyak vitamin A yang sangat baik bagi kesehatan mata anda. Selain itu, vitamin
A yang terkandung dalam keju membantu menjaga kesehatan kulit dan perlindungan
dari infeksi.
2.
Keju
kaya akan kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara
lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot. Keju yang mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga baik
bila dikonsumsi anak-anak, misalnya untuk membantu pertumbuhan gigi dan tulang
serta membekukan darah pada luka sehingga luka cepat kering.
3.
Keju
kaya akan protein
Keju juga mengandung protein yang cukup
tinggi, bahkan jika anda mengkonsumsi keju jenis cottage sebanyak 100 gram maka
akan mampu mencukupi 25% dari kebutuhan protein anda. Selain itu keju juga
mengandung asam amino yang lengkap, misalnya jenis BCAAs (isoleucine, leucine,
dan valine) sehingga berperan dalam sintesis protein untuk pembangun jaringan
otot, metabolisme sel-sel tubuh, dan tulang.
4.
Keju
membuat tidur lebih nyenyak
Mengkonsumsi keju yang cukup akan
membuat kualitas tidur anda menjadi lebih baik karena keju mengandung
triptofan. Triptofan terbukti mampu mengurangi stres dan stabilisasi
syaraf otak dan membantu anda berhenti mengkhawatirkan hal-hal aneh. Ini
berarti bahwa jika anda mengkonsumsi keju sebelum tidur maka akan membuat anda
lebih mudah tertidur dan menghilangkan pikiran-pikiran aneh penyebab susah
tidur.
5.
Keju
kaya akan vitamin B2, B6, dan B12
Vitamin B2 yang terkandung dalam keju
mempunyai peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam
metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Jadi mengkonsumsi keju
dapat membantu menjaga kesehatan anda dengan cara memperlancar proses
metabolisme dalam tubuh. Keju juga mengandung vitamin B6 yang terkandung dalam
keju membantu metabolisme asam amino dan lemak, serta menjaga kesehatan kulit
dan sistem syaraf. Sedangkan B12 (kobalamin) dalam keju adalah sebuah
vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem
syaraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin B12 mampu membantu pematangan
sel-sel darah merah, membantu sintesa DNA dan menjaga fungsi syaraf.
Walaupun
keju merupakan makanan yang sehat untuk tubuh, keju juga memiliki dampak
negatif jika di konsumsi secara berlebihan.
1. Keju
dapat menurunkan kesuburan pria
Para ilmuwan dari Harvard menemukan
bahwa pria yang mengkonsumsi tiga iris keju per hari mempunyai kualitas sperma
yang lebih buruk dibandingkan yang lain. Mereka meyakini bahwa hormon wanita
yang terbentuk secara natural dari susu kemungkinan juga mengganggu kemampuan
pria untuk bereproduksi.
2. Keju
picu kanker kandung kemih
Seperti dikutip dari laman Times of India, sebuah penelitian menunjukkan bahwa
konsumsi keju berlebih setiap hari berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, bisa
meningkatkan risiko kanker kandung kemih.
3.
Sakit lambung
Dokter
ahli gastroenterology Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyebut bahwa keju
punya dampak kurang bagus. Keju selain mengandung kolesterol juga dapat
memperlambat pengosongan lambung yang dapat mengakibatkan asam lambung
meningkat dan menyebabkan sakit di lambung.
2.3 Nilai Gizi Keju
Keju
merupakan makanan yang penuh dengan nutrisi. Keju memiliki banyak elemen yang sama
dengan susu, yaitu protein, lemak,kalsium dan vitamin. Satu pon keju memiliki protein dan
lemak yang sama jumlahnya dengan satu galon susu. Keju dengan tingkat kelembaban yang
tinggi memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan keju
yang tingkat kelembabannya rendah.
1. Lemak
Lemak memberikan rasa dan tekstur yang unik pada keju. Kandungan lemak pada keju berbeda-beda pada satu jenis keju dengan yang lainnya. Keju segar memiliki kandungan lemak hingga 12%. Sedangkan kandungan lemak pada keju yang sudah dimatangkan berkisar antara 40-50%.
2. Protein
Keju memiliki
kandungan protein sebesar 10-30%. Protein
ini didapatkan dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses
pematangan, protein dipecah menjadi oligopeptide danasam amino.
Proses ini berpengaruh terhadap
struktur dan rasa dari keju. Proses
degradasi protein disebut proteolisis dan karena proses inilah maka protein
menjadi mudah dicerna.
3. Mineral
Keju sangat kaya
akan kalsium, fosfor dan seng. Satu ons keju
mengandung sekitar 200ml kalsium. Kandungan
kalsium pada keju akan berbeda, tergantung pada apakah keju tersebut dikoagulasi menggunakan enzim atau asam. Keju yang
dikoagulasi menggunakan enzim mengandung kalsium dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan yang menggunakan asam. Keju juga kaya akan sodium, karena
penambahan garam saat proses pembuatannya.
4. Vitamin
Saat susu murni
digunakan untuk membuat keju, vitamin A dan D yang larut dalam lemak tinggal
pada dadih. Namun, banyak vitamin
yang larut dalam air yang hilang terbawa air dadih. Hanya sekitar seperempat dari riboflavin (vitamin B2) dan seperenam dari tiamina (vitamin B1) yang tinggal pada keju Cheddar, sedangkan niasin, vitamin B6,
vitamin B12, biotin, asam pantothenic, dan folat terbawa bersama air dadih.
5. Laktosa
Kandungan laktosa pada keju sangatlah kecil, yaitu
berkisar 4.5-4.7%. Hal ini
dikarenakan dalam prosesnya sebagian besar laktosa dalam susu keluar bersama
air dadih dan yang tersisa diubah menjadi asam laktat saat proses pematangan. Karena itu, keju merupakan makanan
yang aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosadan penderita diabetes.
BAB III METODE
3.1 Alat dan Bahan
·
Alat :
1. Gelas
1 buah
2.
Panci 1
buah
3.
Sendok 2
buah
4. Serbet bersih 1 lembar
5. Plastik
bening 1
lembar
6. Karet
gelang 1
buah
·
Bahan :
1. Susu
cair 1 Liter
2. Cuka
makan 4
sdm
3.
Garam secukupnya
3.2
Cara Kerja
4.
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan,
5.
Menuang susu ke dalam panci,
dipanaskan dengan api kecil sambil terus diaduk,
6.
Menambah cuka ketika susu mendidih,
aduk terus hingga susu menjadi gumpalan halus,
7.
Menyaring susu dengan serbet,
kemudian menambahkan garam secukupnya,
8.
Memasukkan susu ke dalam gelas lalu
ditutup dengan plastik, memasukkan ke dalam lemari es,
9.
Menunggu hingga keju jadi selama
kurang lebih 1 hari,
10.
Membuat laporan praktikum.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa Keju merupakan makanan
yang terbuat dari susu yang dibuat dalam bentuk berbeda. Manfaat keju sangat
baik untuk kesehatan tubuh. Keju
memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin,
mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
4.2 Saran Dan Kritik
Meskipun
keju sangat baik bagi kesehatan manusia, namun jangan sampai anda mengkonsumsi
keju terlalu banyak, karena bagaimanapun segala sesuatu yang berlebihan tidak
akan baik bagi tubuh. Oleh karena itu anda harus seimbang dalam mengkonsumsi
makanan 4 sehat 5 sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar