BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada umumnya orang sering mengkaitkan roti dengan menu
sarapan pagi,padahal roti juga bisa dijadikan makanan utama pengganti nasi.
Roti yang tadinya dianggap sebagai makanan para bangsawan Belanda di zaman penjajahan,
kini sudah jadi makanan pokokkedua setelah nasi. Kandungan gizi produk olahan
dari tepung ini unggul dibandingkan dengan nasi dan mi.
Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery,bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, cracker, dan
pie. Di dalam kelompok bakery, roti
merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer dijagat raya
hingga saat ini. Sama halnya seperti di belahan dunia lain, budaya makan roti
juga berkembang di Indonesia. Memang, mula-mula hanya pada kelompok masyarakat
tertentu. Itu pun sebatas sebagai pengganti nasi pada saat sarapan pagi, yang
umumnya disajikan bersama-sama dengan telur dadar atau segelas susu.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
sejarah roti terjadi?
2. Apa
manfaat dari roti?
3. Apa
saja kandungan/nilai gizi roti?
4. Bagaimana
cara pembuatan roti?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
sejarah roti.
2. Mengetahui
manfaat roti.
3. Mengetahui
kandungan/nilai gizi roti.
4. Mengetahui
cara pembuatan roti.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Roti
Roti adalah
salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah berawal dari Mesir dan Mesopotamia.
Saat mereka menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya
dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak diatas api kemudian
mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.
Teknik paling dasar memasak roti seperti ini masih
digunakan dibeberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti modern
semakin beragam. Sebut saja tortila Mexico, roti canai India, Pita di Timur
Tengah, dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah
roti datar.
Ragi roti ditemukan
saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan pada
adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang
memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Yunani mengambil
teknologi pembuatan roti dari Mesir. Teknologi yang kemudian menyebar di
seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh
masyarakatnya. Di Roma roti dan gandum lebih penting ketimbang daging.
Saat itu warna roti
membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi
semakin rendah satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal.
Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya
yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.
Pada
prinsipnya roti dibuat dengan cara mencampurkan tepung dan bahan penyusun
lainnya menjadi adonan kemudian difermentasikan dan dipanggang. Pembuatan roti
dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu proses pembuatan adonan dan proses
pembakaran. Kedua proses utama ini akan menentukan mutu hasil akhir. Di dalam
ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake,
donat, biskuit, roll, kraker, dan pie. Di dalam kelompok bakery, roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer di jagat raya hingga saat ini.
Sama halnya
seperti di belahan dunia lain, budaya makan roti juga berkembang di Indonesia. Memang, mula-mula hanya pada kelompok masyarakat tertentu. Itupun sebatas sebagai pengganti nasi
pada saat sarapan pagi, yang umumnya disajikan bersama-sama dengan telur dadar atau segelas susu. Fenomena gandrung roti kemudian menjalar ke kelompok
masyarakat sibuk, yaitu yang harus terburu-buru ke tempat kerja. Dalam kondisi
demikian, setangkap roti isi selai dan mentega atau keju menjadi pilihan
sarapan pagi paling praktis, yang bisadimakan
di mobil dalam perjalanan ke kantor.
Seiring dengan
berjalannya waktu, roti akhirnya tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi,
tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif disegala kondisi dan waktu
makan. Roti tidak lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam
hari, atau sebagai snack di antara dua waktu makan. Begitulah, roti berkembang
menjadi suatu budaya makan di Indonesia, sehingga pada akhirnya kita dengan
mudah mendapatkan roti di hotel, restoran, warung
pojok, pedagang kaki lima, dan juga di kios-kios
penjual rokok. Roti juga dijajakan ke kompleks perumahan dan
perkampungan melalui berbagai sarana angkutan (mobil boks, kereta dorong, atau
sepeda) dengan iringan musik yang sangat khas sebagai penanda bagi setiap merek dan produsen roti.
B.
Manfaat
Roti
Selain
praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan di kala santai, roti juga memiliki
segudang manfaat untuk tubuh Anda. Penelitian menunjukkan 100 gram roti bisa
memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi
dibandingkan 100 gram nasi putih.
Roti
dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar terdiri dari roti putih
dan roti gandum. Sedangkan roti manis memiliki ragam variasi isi, seperti selai
kacang, strawberry, coklat, susu, daging, keju, pandan, dan lainnya.
Roti
mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan niasin serta
sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan kandungan mineral
lainnya. Tingginya kandungan serat dalam roti gandum juga sangat baik untuk
sistem pencernaan. Selain itu, roti gandum juga mengandung antioksidan dan
fitoestrogen yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
Seperti
pembahasan pada artikel sebelumnya mengenai perbedaan
roti putih dan roti gandum, walaupun sama-sama memiliki nilai
gizi, roti yang terbuat dari gandum utuh memang lebih menyehatkan daripada roti
putih. Roti gandum dapat menurunkan kolesterol dan baik dikonsumsi bagi
penderita diabetes. Roti gandum juga memiliki cita rasa yang khas dibanding
roti putih.
Perlu
Anda ketahui, untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh, belakangan ini roti
juga diperkaya dengan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan kelompok Omega-3
jenis EPA (Eicosa Pentaenoic Acid) dan DHA (Docosa Hexaenoic Acid). Roti
isi tuna merupakan salah satu contoh roti yang diperkaya Omega-3.
Asam
lemak ini membantu perkembangan otak dan menguatkan daya ingat. Kandungan PUFA
dalam roti terbukti meningkatkan kemampuan anak untuk memusatkan perhatian,
memecahkan masalah, dan penglihatan. Banyaknyamanfaat roti untuk
kesehatan, membuat makanan ini cocok dijadikan hidangan alternatif
bagi keluarga Anda.
Agar
roti tetap fresh, masukkan roti ke dalam tempat khusus atau bungkus dengan wax
paper dan masukkan dalam lemari pendingin. Jika ingin mengkonsumsinya lagi,
Anda bisa menghangatkannya dalam microwave. Jauhkan bahan-bahan berbau tajam,
seperti bawang, deterjen, atau sabun dari tempat penyimpanan roti. Manfaat roti untuk kesehatan menjadi lebih nikmat dan bergizi padat
asal tidak dikonsumsi secara berlebihan.
C.
Nilai
Gizi dari Roti
Roti bukan sekadar
makanan yang mudah didapat, tapi juga punya segudang gizi bermanfaat. Peranan
roti kelak, bisa tidak lagi sebatas menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan
siang dan makan malam. Oleh karena itu, kandungan gizi roti perlu diperhatikan
agar dapat memberikan sumbangan gizi yang berarti.
Secara umum roti dibedakan atas
roti tawar dan roti manis. Roti tawar dapat dibedakan lagi atas roti putih
(white bread) dan roti gandum (whole wheat bread). Sedangkan roti manis sendiri
dibedakan atas dasar bahan pengisinya, seperti roti isi pisang, nenas, kelapa,
daging sapi, daging ayam, sosis, coklat, keju, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan 100 gram nasi
putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat,
protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak. Sebagai menu sarapan atau
bekal “sekolah” si kecil, biasanya roti disajikan bersama susu dan telur goreng
atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak balita.
Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang
paling pertama dikenal dan paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar
umumnya terdiri dari: 57% tepung terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening
(mentega atau margarin); 1% tepung susu; 1% garam dapur; 0,8% ragi roti
(yeast); 0,8% malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun dalam jumlah sedikit
perlu ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan sebagai
bagi pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan
gas karbondioksida (CO2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan
adonan secara optimal.
Selain roti putih, kita juga
mengenal roti gandum yang berwarna kecoklatan. Roti putih dibuat dari tepung
terigu kuat, yaitu tepung yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat
mencapai konsistensi adonan yang tepat, serta memiliki elastisitas yang baik
untuk menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur yang lembut, volume
yang besar, dan mengandung 12-13% protein.
Kebanyakan konsumen lebih menyukai
roti putih karena beberapa alasan, seperti: Secara psikologis, roti putih dianggap lebih bersih,
murni, bebas cemaran dan lebih aman. Roti
putih memiliki tekstur yang lebih lembut. Harganya
lebih murah.
BAB III METODE
A.
Alat
dan Bahan
·
Alat:
ü Timbangan
ü Wadah/baskom
ü Mixer
ü Plastik
ü Loyang
ü Pemanggang
(oven)
·
Bahan:
ü Tepung
roti protein tinggi 250 gram
ü Tepung
terigu protein sedang 250 gram
ü Pasir 100
gram
ü Garam 7
gram
ü Ragi
instan 11 gram
ü Susu bubuk
25 gram
ü Telur ayam
1 butir
ü Air 250 ml
ü Shortening/
mentega putih 90 gram
ü Susu
evaporated secukupnya, untuk olesan
ü Wijen
putih 2 sendok makan
B. Cara Pembuatan
1.
Larutkan garam dan air, sisihkan.
2.
Campur semua bahan kecuali air garam, telur,
margarin susu evaporated, dan wijen. Aduk dan ratakan.
3.
Pecahkan telur di tengah-tengah campuran adonan
kering, tuang air perlahan sambil
diuleni hingga adonan setengah kalis.
4.
Masukkan margarin, uleni kembali hinga adonan kalis.
Bagi adonan menjadi 16 buah, bulatkan. Tutup adonan dengan plastik,
istirahatkan selama 25 menit.
5.
Kempiskan adonan, bentuk bulat untuk burger atau
bentuk lonjong untuk hot dog.
6.
Atur dalam loyang bersemir margarin, istirahatkan
kembali selama kurang lebih 40-45 menit.
7.
Oles bagian atas roti dengan susu evaporated, taburi
dengan wijen untuk burger.
8.
Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius
selama kurang lebih 20 menit (hingga matang).
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Penelitian menunjukkan 100 gram roti
bisa memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan
besi dibandingkan 100 gram nasi putih. Tingginya kandungan serat dalam roti
gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan. Selain itu, roti gandum juga
mengandung antioksidan dan fitoestrogen yang baik untuk mencegah penyakit
jantung dan kanker. Dibandingkan dengan 100
gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi,
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak.
B.
Saran
Dan Kritik
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatan roti
1.
Pemilihan bahan yang tepat, seperti
pemilihan jenis tepung terigu dan kualitasnya, yaitu menggunakan jenis tepung
terigu dari gandum soft.
2.
Penimbangan yang tepat. Hindari
menggunakan ukuran rumah tangga atau kira-kira, karena akan menghasilkan roti
yang tidak seragam kualitasnya.
3.
Pengadukan yang benar sesuai dengan
metode yang dipilih. Hal ini akan diperoleh hanya dengan menggunakan teknik
pengadukan yang benar dan komposisi yang tepat.
4.
Pengolesan yang rata. Untuk roti
tertentu ada yang harus oles dengan telur.
5.
Pemanggangan. Roti tidak menghendaki
penggunaan oven yang terlalu tinggi temperaturnya. Bila oven tidak menggunakan
blower atau jenis oven molen maka perlu diubah tata letaknya untuk
pengeringannya.
6.
Pendinginan harus dilakukan untuk
memberikan kesempatan penguapan uap air yang tertinggal, sehingga menghasilkan roti
yang tahan lama.
7.
Pengepakan. Tahap ini harus
dilakukan untuk menghindari udara masuk kembali ke dalam adonan, selain juga untuk
memudahkan pendistribusian.
DAFTAR PUSTAKA
Alex.
(2013). Makalah Fermentasi Roti,
[Online]. Tersedia: http://alexschemistry.blogspot.com/2012/09/makalah-fermenrasi-roti.html.
[06 September 2013]
Dafen,
Firenda. (2011). Laporan Pembahasan
Pembuatan Roti, [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/46496560/Laporan-Pembahasan-Pembuatan-Roti.
[06
September 2013]
Sharon.
(2013). Manfaat Roti Untuk Kesehatan,
[Online]. Tersedia: http://www.sharon
bakery.com/artikel/19/Nikmat-dan-Bergizi:-Manfaat-Roti-untuk-Kesehatan.html.
[06
September 2013]
Rusli,
Valerie Cindy. (2013). Sejarah dan
Pembuatan Roti. (Karya Ilmiah). Bandung: SMA Santo Aloysius II
Khasanah,
Arifah Nur. (2011). Manfaat dan Bahaya
Roti Bagi Anda, [Online]. Tersedia: http://ijammeru.blogspot.com/2011/12/manfaat-dan-bahaya-roti-bagi-tubuh-anda.html.
[06
September 2013]
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
BalasHapushttp://breadsss.moonfruit.com/
.