Minggu, 06 Oktober 2013

Makalah Roti



BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada umumnya orang sering mengkaitkan roti dengan menu sarapan pagi,padahal roti juga bisa dijadikan makanan utama pengganti nasi. Roti yang tadinya dianggap sebagai makanan para bangsawan Belanda di zaman penjajahan, kini sudah jadi makanan pokokkedua setelah nasi. Kandungan gizi produk olahan dari tepung ini unggul dibandingkan dengan nasi dan mi.
Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery,bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, cracker, dan pie. Di dalam kelompok bakery, roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer dijagat raya hingga saat ini. Sama halnya seperti di belahan dunia lain, budaya makan roti juga berkembang di Indonesia. Memang, mula-mula hanya pada kelompok masyarakat tertentu. Itu pun sebatas sebagai pengganti nasi pada saat sarapan pagi, yang umumnya disajikan bersama-sama dengan telur dadar atau segelas susu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah roti terjadi?
2.      Apa manfaat dari roti?
3.      Apa saja kandungan/nilai gizi roti?
4.      Bagaimana cara pembuatan roti?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui sejarah roti.
2.      Mengetahui manfaat roti.
3.      Mengetahui kandungan/nilai gizi roti.
4.      Mengetahui cara pembuatan roti.








BAB II PEMBAHASAN

A.    Sejarah Roti
Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Saat mereka menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk  pasta. Pasta yang dimasak diatas api kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.
Teknik  paling dasar memasak roti seperti ini masih digunakan dibeberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakin beragam. Sebut saja tortila Mexico, roti canai India, Pita di Timur Tengah, dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.
Ragi roti ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Yunani mengambil teknologi pembuatan roti dari Mesir. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma roti dan gandum lebih penting ketimbang daging.
Saat itu warna roti membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi semakin rendah satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.
Pada prinsipnya roti dibuat dengan cara mencampurkan tepung dan bahan penyusun lainnya menjadi adonan kemudian difermentasikan dan dipanggang. Pembuatan roti dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu proses pembuatan adonan dan proses pembakaran. Kedua proses utama ini akan menentukan mutu hasil akhir. Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, kraker, dan pie. Di dalam kelompok  bakery, roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer di jagat raya hingga saat ini.
Sama halnya seperti di belahan dunia lain, budaya makan roti juga berkembang di Indonesia. Memang, mula-mula hanya pada kelompok masyarakat tertentu. Itupun sebatas sebagai pengganti nasi pada saat sarapan pagi, yang umumnya disajikan bersama-sama dengan telur dadar atau segelas susu. Fenomena gandrung roti kemudian menjalar ke kelompok masyarakat sibuk, yaitu yang harus terburu-buru ke tempat kerja. Dalam kondisi demikian, setangkap roti isi selai dan mentega atau keju menjadi pilihan sarapan pagi paling praktis, yang bisadimakan di mobil dalam perjalanan ke kantor.
Seiring dengan berjalannya waktu, roti akhirnya tidak lagi dikaitkan dengan sarapan pagi, tetapi sudah meluas sebagai menu makanan alternatif disegala kondisi dan waktu makan. Roti tidak lagi dinikmati di pagi hari, tetapi juga di siang hari, malam hari, atau sebagai snack di antara dua waktu makan. Begitulah, roti berkembang menjadi suatu budaya makan di Indonesia, sehingga pada akhirnya kita dengan mudah mendapatkan roti di hotel, restoran, warung  pojok,  pedagang kaki lima, dan juga di kios-kios penjual rokok. Roti juga dijajakan ke kompleks perumahan dan perkampungan melalui berbagai sarana angkutan (mobil boks, kereta dorong, atau sepeda) dengan iringan musik yang sangat khas sebagai penanda bagi setiap merek dan produsen roti.
B.     Manfaat Roti
Selain praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan di kala santai, roti juga memiliki segudang manfaat untuk tubuh Anda. Penelitian menunjukkan 100 gram roti bisa memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan 100 gram nasi putih. 
Roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar terdiri dari roti putih dan roti gandum. Sedangkan roti manis memiliki ragam variasi isi, seperti selai kacang, strawberry, coklat, susu, daging, keju, pandan, dan lainnya. 
Roti mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan niasin serta sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan kandungan mineral lainnya. Tingginya kandungan serat dalam roti gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan. Selain itu, roti gandum juga mengandung antioksidan dan fitoestrogen yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker. 
Seperti pembahasan pada artikel sebelumnya mengenai perbedaan roti putih dan roti gandum, walaupun sama-sama memiliki nilai gizi, roti yang terbuat dari gandum utuh memang lebih menyehatkan daripada roti putih. Roti gandum dapat menurunkan kolesterol dan baik dikonsumsi bagi penderita diabetes. Roti gandum juga memiliki cita rasa yang khas dibanding roti putih. 
Perlu Anda ketahui, untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh, belakangan ini roti juga diperkaya dengan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan kelompok Omega-3 jenis EPA  (Eicosa Pentaenoic Acid) dan DHA (Docosa Hexaenoic Acid). Roti isi tuna merupakan salah satu contoh roti yang diperkaya Omega-3.
Asam lemak ini membantu perkembangan otak dan menguatkan daya ingat. Kandungan PUFA dalam roti terbukti meningkatkan kemampuan anak untuk memusatkan perhatian, memecahkan masalah, dan penglihatan. Banyaknyamanfaat roti untuk kesehatan, membuat makanan ini cocok dijadikan hidangan alternatif bagi keluarga Anda. 
Agar roti tetap fresh, masukkan roti ke dalam tempat khusus atau bungkus dengan wax paper dan masukkan dalam lemari pendingin. Jika ingin mengkonsumsinya lagi, Anda bisa menghangatkannya dalam microwave. Jauhkan bahan-bahan berbau tajam, seperti bawang, deterjen, atau sabun dari tempat penyimpanan roti. Manfaat roti untuk kesehatan menjadi lebih nikmat dan bergizi padat asal tidak dikonsumsi secara berlebihan.
C.    Nilai Gizi dari Roti
Roti bukan sekadar makanan yang mudah didapat, tapi juga punya segudang gizi bermanfaat. Peranan roti kelak, bisa tidak lagi sebatas menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan siang dan makan malam. Oleh karena itu, kandungan gizi roti perlu diperhatikan agar dapat memberikan sumbangan gizi yang berarti.
Secara umum roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar dapat dibedakan lagi atas roti putih (white bread) dan roti gandum (whole wheat bread). Sedangkan roti manis sendiri dibedakan atas dasar bahan pengisinya, seperti roti isi pisang, nenas, kelapa, daging sapi, daging ayam, sosis, coklat, keju, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak. Sebagai menu sarapan atau bekal “sekolah” si kecil, biasanya roti disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak balita.
Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar umumnya terdiri dari: 57% tepung terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening (mentega atau margarin); 1% tepung susu; 1% garam dapur; 0,8% ragi roti (yeast); 0,8% malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan sebagai bagi pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan adonan secara optimal.
Selain roti putih, kita juga mengenal roti gandum yang berwarna kecoklatan. Roti putih dibuat dari tepung terigu kuat, yaitu tepung yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan yang tepat, serta memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur yang lembut, volume yang besar, dan mengandung 12-13% protein.
Kebanyakan konsumen lebih menyukai roti putih karena beberapa alasan, seperti: Secara psikologis, roti putih dianggap lebih bersih, murni, bebas cemaran dan lebih aman. Roti putih memiliki tekstur yang lebih lembut. Harganya lebih murah.









BAB III METODE

A.    Alat dan Bahan
·         Alat:
ü  Timbangan
ü  Wadah/baskom
ü  Mixer
ü  Plastik
ü  Loyang
ü  Pemanggang (oven)

·         Bahan:
ü  Tepung roti protein tinggi 250 gram
ü  Tepung terigu protein sedang 250 gram
ü  Pasir 100 gram
ü  Garam 7 gram
ü  Ragi instan 11 gram
ü  Susu bubuk 25 gram
ü  Telur ayam 1 butir
ü  Air 250 ml
ü  Shortening/ mentega putih 90 gram
ü  Susu evaporated secukupnya, untuk olesan
ü  Wijen putih 2 sendok makan

B.     Cara Pembuatan
1.      Larutkan garam dan air, sisihkan.
2.      Campur semua bahan kecuali air garam, telur, margarin susu evaporated, dan wijen. Aduk dan ratakan.
3.      Pecahkan telur di tengah-tengah campuran adonan kering, tuang air  perlahan sambil diuleni hingga adonan setengah kalis.
4.      Masukkan margarin, uleni kembali hinga adonan kalis. Bagi adonan menjadi 16 buah, bulatkan. Tutup adonan dengan plastik, istirahatkan selama 25 menit.
5.      Kempiskan adonan, bentuk bulat untuk burger atau bentuk lonjong untuk hot dog.
6.      Atur dalam loyang bersemir margarin, istirahatkan kembali selama kurang lebih 40-45 menit.
7.      Oles bagian atas roti dengan susu evaporated, taburi dengan wijen untuk burger.
8.      Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama kurang lebih 20 menit (hingga matang).




BAB IV PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Penelitian menunjukkan 100 gram roti bisa memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan 100 gram nasi putih. Tingginya kandungan serat dalam roti gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan. Selain itu, roti gandum juga mengandung antioksidan dan fitoestrogen yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak.

B.     Saran Dan Kritik
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan roti
1.      Pemilihan bahan yang tepat, seperti pemilihan jenis tepung terigu dan kualitasnya, yaitu menggunakan jenis tepung terigu dari gandum soft.
2.      Penimbangan yang tepat. Hindari menggunakan ukuran rumah tangga atau kira-kira, karena akan menghasilkan roti yang tidak seragam kualitasnya.
3.      Pengadukan yang benar sesuai dengan metode yang dipilih. Hal ini akan diperoleh hanya dengan menggunakan teknik pengadukan yang benar dan komposisi yang tepat.
4.      Pengolesan yang rata. Untuk roti tertentu ada yang harus oles dengan telur.
5.      Pemanggangan. Roti tidak menghendaki penggunaan oven yang terlalu tinggi temperaturnya. Bila oven tidak menggunakan blower atau jenis oven molen maka perlu diubah tata letaknya untuk pengeringannya.
6.      Pendinginan harus dilakukan untuk memberikan kesempatan penguapan uap air yang tertinggal, sehingga menghasilkan roti  yang tahan lama.
7.      Pengepakan. Tahap ini harus dilakukan untuk menghindari udara masuk kembali ke dalam adonan, selain juga untuk memudahkan pendistribusian.









DAFTAR PUSTAKA

Alex. (2013). Makalah Fermentasi Roti, [Online]. Tersedia: http://alexschemistry.blogspot.com/2012/09/makalah-fermenrasi-roti.html. [06 September 2013]
Dafen, Firenda. (2011). Laporan Pembahasan Pembuatan Roti, [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/46496560/Laporan-Pembahasan-Pembuatan-Roti. [06 September 2013]
Sharon. (2013). Manfaat Roti Untuk Kesehatan, [Online]. Tersedia:  http://www.sharon bakery.com/artikel/19/Nikmat-dan-Bergizi:-Manfaat-Roti-untuk-Kesehatan.html. [06 September 2013]
Rusli, Valerie Cindy. (2013). Sejarah dan Pembuatan Roti. (Karya Ilmiah). Bandung: SMA Santo Aloysius II
Khasanah, Arifah Nur. (2011). Manfaat dan Bahaya Roti Bagi Anda, [Online]. Tersedia: http://ijammeru.blogspot.com/2011/12/manfaat-dan-bahaya-roti-bagi-tubuh-anda.html. [06 September 2013]

1 komentar: