Minggu, 20 Oktober 2013

Makalah Protista



BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain. Ada tiga jenis Domain, yaitu: Archaea (dari Archaebacteria), Bacteria (dari Eubacteria), Eukariota (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista).
Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan protista?
2.      Bagaimana klasifikasi protista?
3.      Bagaimana peranan protista dalam kehidupan?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian pariwisata.
2.      Mengetahui manfaat pariwisata dari berbagai aspek.
3.      Mengetahui peranan protista dalam kehidupan.








BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.
Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.

B.     Klasifikasi Protista
Sejarah protista dimulai pada tahun 1830an, protista pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral. Pada tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amoeba.
Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan protoctista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral. Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan protista.
Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukariota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi. Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukariotik yang dimasukkan Protista definisi Whittaker. Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan palaeontological.
Kingdom Protista adalah kingdom yang anggotaanya sangat beragam mencakup semua makhluk hidup eukariotik (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang sebagian besar bersel satu (uniseluler) sampai bersel banyak (multiseluler) yang sederhana/belum ada diferensiasi sel.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:
1.      Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya : Alga/ganggang 
2.      Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara :
§  Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal: bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa.
§  Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar :
1.      Protista mirip hewan (protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal (uniseluler). Protozoa bersifat eukariotik/berinti sejati (inti dilindungi oleh membran inti) sehingga substansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca). Selnya tidak memiliki dinding sel. namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut kista/cysta setelah lingkungan baik kista pecah. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof artinya makanan tergantung organisme lain (fagosit, saprofit atau parasit).
Tempat hidup protozoa adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut. Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak bermacam-macam antara lain ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Pada umumnya protozoa berkembangbiak dengan membelah diri / pembelahan biner.
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya. Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas dan agar mudah menghafal disingkat RSCM (Rhizopoda, Sporozoa, Cilliata, Mastigophora).
§  Rhizopoda memiliki ciri khusus yaitu alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodium). Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma. Geraknya disebut gerak amoeboid. Contoh: Entamoeba coli parasit di dalam usus besar manusia penyebab diare.
§  Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp.
§  Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium.
§  Mastigophora/Flagellata yang bergerak dengan flagella (rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas.
2.      Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)
Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya alga dibedakan manjadi 6 filum yaitu:
§  Filum Euglenophyta
Hidup di air tawar, di dalam tanah dan tempat lembab. Mempunyai ciri-ciri mirip hewan dan tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding, bergerak bebas dan berbintik mata. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a, b dan karotin untuk berfotosintesis. Contoh: Euglena viridis
§  Filum Alga Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) dan di laut (10%). Pigmen memiliki klorofil a, b, karotin dan xantofil, kloroplas mempunyai bentukseperti spiral, mangkuk, lembaran, bola. Tubuh bersel satu seperti benang, lembaran dan seperti tumbuhan tinggi. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner, fragmentasi benang/koloni, pembentukan zoospora dan generatif dengan cara konjugasi, fertilisasi. Cara hidup dengan autotrof dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak. Contoh: Chlorophyta (berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik), Chlorococcum, Chlamydomonas, Hydrodiction, Volvox globator, Spirogyra, Oedogonium, Ulva lactuva, Chara.
§  Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)
Terdiri atas alga yang uniseluler atau multiseluler. Dibedakan dalam tiga kelas utama yaitu:
-        Kelas alga hijau-kuning (xanthophyceae), contohnya: Vaucheria sp.
-        Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae), contohnya: Ochromonas, Synura.
-        Kelas diatom (bacillariophyceae), contohnya: Navicula, Pinnularia, Cyclofella.
§  Filum Alga Api (Pyrrophyta)
Disebut juga dinoflagellata, tubuhnya tersusun atas satu sel dan berdinding sel, dapat bergerak aktif, habitat di laut bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya) Sebelah luarnya terdapat celah atau alur, masing-masing mengandung satu flagel. Pigmennya klorofil dan coklat kekuning-kuningan, contohnya Peridium.
§  Filum Alga Coklat (Phaeophyta)
Bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut. Tubuhnya melekat di bebatuan, sedangkan talusnya terapung di permukaan. Pigmennya fikosantin, klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin. Cadangan makanan berupa lamirin yang disimpan dalam pirenoid, ruang antar sel pada dinding selnya mengandung asam alginat (algin). Reproduksi vegetatif zoospora berflagel dan fragmentasi, generatif dengan cara oogami atau isogami. Contohnya: Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis pyrifera (alga raksasa), Turbinaria decurrens.
§  Filum Alga Kemerahan (Rhodophyta)
Habitat sebagian besar di laut (rumput laut) dan sebagian kecil di air tawar. Pigmen klorofil a, b dan fikoeritrin, karoten. Reproduksi vegetatif membentuk tetraspora dan generatif dengan cara oogami. Contohnya : Carollina., Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium (agar-agar), Gracilaria, Euchema (kosmetik), Scinaia furcellata
Manfaat alga bagi kehidupan manusia:
a.       Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton).
b.      Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir).
c.       Ekosistem perairan (sebagai produsen primer).
d.      Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca).
e.       Bahan dasar makanan: Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan).
f.       Bahan obat-obatan (Chlorella).
3.      Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air)
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur protista mirip jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu : 
a.       Myxomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu lapuk. Contoh jamur ini adalah Dictyostelium discoideum. Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium) dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah yang bertangkai).
Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium, yang merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan bergerak seperti amoeba istilahnya ameboid. Myxomycota memperoleh makanan secara fagosit (memasukkan makanan ke dalam sel dan  makanan dicerna di dalam sel pada bagian yang disebut vakuola makanan).
Pada fase vegetatif/plasmodium ini dapat bereproduksi secara vegetatif dengan cara pembelahan biner (satu plsmodium membelah menjadi dua plasmodium). Jika telah dewasa plasmodium akan menuju tempat yang kering dan membentuk badan buah (fruiting bodies) selanjutnya badan buah akan membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa menjadi plasmodium kembali. 
b.      Oomycota (Jamur air)
Habitatnya di tempat yang lembab/perairan. Jamur air mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik) dan dinding selnya dari selulosa. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk berenang. Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan), Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuk akar).
C.    Peranan Protista
Beberapa penyakit yang menyerang tubuh manusia dan hewan mamalia sebagian disebabkan oleh protozoa parasit. Contohnya:
1.      Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
2.      Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3.      Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
4.      Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5.      Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Selain dapat merugikan bagi manusia, protista juga dapat menguntungkan,antara lain sebagai berikut:
1.      Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
2.      Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
3.      Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
4.      Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
5.      Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca.
6.      Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
7.      Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan menjadi protista autototrof dan protista heterotrof.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: Protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (Alga), dan protista mirip jamur (Jamur lender/dan jamur air).
Peranan protista dalam kehidupan dapat merugikan dan dapat pula bermanfaat untuk kehidupan. Salah satu contoh protista yang merugikan adalah: Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. Sedangkan untuk contoh protista yang menguntungkan atau bermanfaat adalah: Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik dan Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan












DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. (2013). Protista, [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Protista. [26 September 2013]
Wikipedia. (2013). Klasifikasi Ilmiah, [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/ wiki/Klasifikasi_ilmiah. [26 September 2013]
-. (2007). Protista, [Online]. Tersedia: http://materi-pelajaran.blogspot.com/2007/ 11/protista.html. [26 September 2013]
Utomo, Galih. (2011). Kingdom Protista, [Online]. Tersedia: http://mediabelajar online.blogspot.com/2011/11/kingdom-protista.html. [26 September 2013]
Ekana, Bambang. Dkk. (2009). Peranan Protista Bagi Kehidupan, [Online]. Tersedia: http://educorolla3.blogspot.com/2009/05/peranan-protista-bagi-kehidupan-manusia.html. [26 September 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar