Minggu, 20 Oktober 2013

Resume Seni Budaya Abad Ke 20



Seni Rupa pada abad ke-20


1.      Kubisme

Kubisme adalah sebuah gerakan modern senirupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsipdasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan caramemotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusundan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melaluipendekatannya masing-masing

Bentuk2 karyanya menggunakan bentukgeometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman kubismesering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertassurat kabar, gambarposter.
Kubisme sebagai pencetus gayanonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruhbentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief)bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan PaulCezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentukgeometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas padakeduanya sehingga meneteskan aliran baru.

Istilah "Kubis" itu sendiri,tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikusPrancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants,berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes(menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blasmenyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementaraitu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Makauntuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliranseperti karya-karya tersebut.

Perkembangan awal

Dalam tahap perkembangan awal, Kubismemengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebihsistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilahKubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisanharus dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.
2.  Grafiti

Grafiti paling sederhana di dindingkeretaGrafiti (juga dieja grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupayang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskankalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprotkaleng.

Grafiti pada Tembok Pemisah Israel diIsrael-Palestina.Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauhmenimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikankegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampirtersedia di seluruh kota,yaitu dinding.

Pendidikan kesenian yang kurangmenyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atausandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkanketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.

Meskipun grafiti pada umumnya bersifatmerusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetapmerupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yangmengawali karirnya dari kegiatan grafiti.

3.  Naturalisme

Naturalisme di dalam seni rupa adalahusaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal inimerupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagaireaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerikaadalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realisterbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalisadalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkanmanusia terhadap alam.
4. Ekspresionisme

"View of Toledo" oleh El Greco, 1595/1610 dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran manerisme.Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.Perupa ekspresionis Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:
Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.  Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka. Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky. Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman. Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke. Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine. Norwegia: Edvard Munch. Swiss: Carl Eugen Keel. Indonesia: Affandi

5. DADAISME
Dadaisme merupakan aliran pemberontak di antara seniman dan penulis. Dan memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir “seni tinggi” karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
Dada adalah sebuah gerakan seni yang merupakan reformasi dari dunia seni seperti perang yang menyapu pikiran/ingatan masyarakat. Dadaisme membawa hal-hal baru: ide² baru, bahan² baru, tujuan² baru, dan orang² baru.
dada tidak memiliki karakteristik/kesatuan bentuk seperti yang dimiliki oleh gerakan-gerakan lainnya. Dadaisme seringkali diartikan seperti mengeluarkan ide-ide celaan dan kemarahan besar lalu memasukkannya ke dalam seni, jadi ini sangat nyata. Ia tetap apresiasi besar hasil karya manusia.
Dada berkembang di Zurich pada tahun 1915 oleh sekumpulan pelukis, seperti Hans Arp dan ahli puisi Rumania, Tristan Tzara, adalah aliran yang dikatakan banyak mempengaruhi seni modern.
Tokoh-tokoh Dadaisme: Marcel Duchamp, Raoul Hausmann, Tristan Tzara (1896-1963), Hugo Ball, Salvador Dali (Spain), Max Ernst, Marcel Janco, Man Ray, Hans Richter, Kurt Schwitters, Sophie Tauber, dan Hans Arp.
Karya-karya Dadaisme meliputi bermacam-macam media atau multi media. Seni adalah cara berekspresi yang tidak dibatasi oleh medium. Karya-karya Dada diantaranya adalah: Nude Descending a Staircase (by Marcel Duchamp), Die Ägypterin (Hans Arp), La Tentation de Saint Antoine (Salvador Dali), dsb.
Dadaisme ini dalam terminologi konstruksi, bisa bermakna membangun, meruntuhkan, kemudian menghidupkannya kembali dalam sebuah benda realitas baru dalam khazanah yang berbeda. Ruang dan waktu menjadi nisbi saat penciptaan kembali oleh sang seniman.
Pergerakan seni Dada antara tahun 1915 hingga tahun 1922 adalah pergerakan yang berlaku hanya sementara dan diteruskan dengan pergerakan Surrealisme. Seni Dada, walaupun temponya seketika, meninggalkan kesan hingga hari ini.
Dadaisme adalah sebuah gerakan kebudayaan yang berawal dari wilayah netral Zürich, Swis, selama Perang Dunia I dan memuncak dari tahun 1916 sampai tahun 1920. gerakan ini terutama di bidang seni rupa, sastra/literatur (puisi, manifesto seni, teori seni), teater dan rancangan grafis, mengkonsentrasikan politik anti perang lewat karya yang sifatnya menolak standar seni yang ada dalam bentuk karya-karya anti-seni/anti-art. Nama dadaisme diambil dari kata dada yang berarti kuda kayu mainan. Yang menemukan aliran ini adalah Tristan Tzara, Marcell Janco, Hugo Ball, dan Richard Huelsenbeck. Adapun tokoh-tokoh yang beraliran dadaisme adalah Roull Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp.

6. Fauvisme
Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:
"How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion." Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.
Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.
Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.

7. Gerakan seni dan kriya
Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft movement adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual.
Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.

8. Art Nouveau
Adalah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk. Art Nouveau memiliki ciri khas yaitu terdapat dekoratif/ornamen meliuk-liuk yang terpisah dari objek utamanya (objek utama pada umumnya adalah perempuan yang digambarkan dengan paras cantik dan dengan tubuh yang indah). Dekoratif lain yang terdapat pada Art Nouveau pada umumnya terletak pada rambut yang dibuat meliuk-liuk. Aliran ini muncul di Eropa dan Amerika, mulai tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Aliran ini juga mendapat pengaruh dari seni Jepang yang sudah ada sejak tahun (1760-1849 AD.) yaitu lukisan yang berjudul The Wave karya dari Katsushika Hokusai.
Pengaruh-pengaruh Art Nouveau pada seni dan desain
Pengaruh pada seni rupa yaitu patung dan lukisan.
Pada era saat ini jarang terlihat aliran Art Nouveau mempengaruhi seni rupa. Seni rupa yang ada pada saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh aliran mannerism, ekspresionism, abstrak, dan realism. Art Nouveau pada awalnya lebih berkembang untuk bidang desain dibanding bidang seni rupa. Sehingga pada era-era setelahnya Art Nouveau banyak berkembang di bidang desain.

9. Bauhaus
Bauhaus DessauBauhaus, adalah sebuah aliran (gaya) arsitektur yang didirikan oleh Walter Gropius pada tahun 1919. Pelopor International Style dan mengenalkan konsep "form follows function", yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada bangunan tersebut. Bauhaus memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia


10. De Stijl
The Rietveld Schröder House. satu-satunya arsitektur yang diperkirakan berhubungan langsung dengan gaya De Stijlde Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru di dalam seni.
Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.
Pengaruh dan perkembangan
Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.
Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.
de Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg.

11. Art Deco
Lingkaran spiral Art Deco di Gedung Chrysler di New York, dibangun pada 1928–1930.Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
setelah Eksposisi Dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif resmi, La Société des artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah Hector Guimard, Eugène Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisir Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis.
Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah Art Deco diambil dari Eksposisi 1925, meskipun baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco.
Walter Dorwin Teague's "Beau Brownie" camera for Eastman Kodak.secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai sumber. Diantaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga Abad Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan moderen, Penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit. Pengaruh desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet dari dekorasi Kubisme dan Futurism, dalam wadah Fauvisme. Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,lacquer , inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari Gedung Chrysler.

12. Futurisme
Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan ke dalam lukisan dengan memanfaatkan prinsip aneka tampak.
Futurisme merupakan aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam design. Sehingga banyak penyair futurisme yang memanfaatkan tipografi sebagai bagian dari ungkapan perasaannya dalam berpuisi.
Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain. Perubahan waktu dalam bentuk visual menyerupai fotografi strobo. Desainer/seniman: Duchamp, Boccioni.
Desainer: Picasso dan Braque Futurism Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain.
Futurisme adalah sebuah gerakan seni murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur
13. Surealisme
Surealisme adalah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju. Karya tersebut merupakan artefak, dan André Breton mengatakan bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran ini menyebar ke seluruh dunia. Surealisme mempengaruhi film seperti Angel's Egg dan El Topo.

14. Fotorealisme
Fotorealisme adalah genre di dalam menyusun ulang karya fotografi menjadi karya lukis, khususnya dalam hal mencapai motif bersifat hiperrealisme.
Di dalam seni rupa, istilah ini biasanya dipakai untuk merujuk kepada lukisan-lukisan dalam gerakan fotorealisme di akhir 1960an hingga awal 1970an yang populer di Amerika dan Eropa.
Louis K. Meisel adalah orang pertama yang menggunakan istilah ini, dan juga menulis buku-buku mengenai gaya fotorealisme. Fotorealis generasi pertama meliputi nama-nama Richard Estes, Robert Anderson, Phillip Pearlstein, Denis Peterson, John Mandel, Dennis Martin, Robert Bechtle, Audrey Flack, Robert Cottingham, Don Eddy, Ron Kleemann, Tom Blackwell, Charles Bell, Chuck Close, John Kacere, David Parrish, Ralph Goings, Richard McLean, John Salt dan Ben Schonzeit. Duane Hanson adalah contoh yang langka dari pemahat fotorealis, terkenal karena kemampuannya membuat pahatan manusia yang benar-benar menyerupai manusia, lengkap dengan rambut dan kainnya.

Meskipun aslinya merupakan gerakan dari Amerika, pada awal tahun 2000an, sekelompok perupa fotorealisme mulai berdiri. Termasuk di dalamnya Clive Head, Steve Whitehead, Raphaella Spence dan Bertrand Meniel. Meskipun untuk mencapai tujuan fotorealisme karya-karya mereka tetap mengikuti cara Amerika, namun tetap memasukkan ciri khas tradisi seni rupa Eropa.
Gerakan fotorealisme tetap eksis di Amerika dengan salah satu contoh pendukungnya adalah Galeri Louis K. Meisel, yang mengkhususkan diri untuk karya-karya fotorealisme. Selain itu fotorealisme juga berkembang di bagian selatan Amerika, walaupun pada dasarnya gaya ini lebih banyak berkembang di New York dan Los Angeles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar