Seni
Rupa pada abad ke-20
1. Kubisme
Kubisme adalah sebuah gerakan modern senirupa pada awal abad
ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsipdasar yang umum pada
kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan caramemotong, distorsi,
overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusundan aneka tampak.
Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melaluipendekatannya
masing-masing
Bentuk2 karyanya menggunakan bentukgeometri (segitiga,
segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman kubismesering menggunakan teknik
kolase, misalnya menempelkan potongan kertassurat kabar,
gambarposter.
Kubisme sebagai pencetus gayanonimitative muncul setelah
Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruhbentuk kesenian primitif,
seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief)bangsa Mesir, dan
topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan PaulCezanne, terutama karya
still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentukgeometri baru dengan
mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas padakeduanya sehingga
meneteskan aliran baru.
Istilah "Kubis" itu sendiri,tercetus berkat
pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikusPrancis) setelah melihat
sebuah karya Braque di Salon des Independants,berkomenmtar bahwa karya Braque
sebagai reduces everything to little cubes(menempatkan segala sesuatunya pada
bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blasmenyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries
cubiques (kubus ajaib). Sementaraitu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan
petits cubes (kubus kecil). Makauntuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk
memberi ciri dari aliranseperti karya-karya tersebut.
Perkembangan awal
Dalam tahap perkembangan awal, Kubismemengalami fase
Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909Kubisme segera
mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebihsistematis berkisar
antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilahKubisme Analitis
karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisanharus dipecah-pecah
terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.
2. Grafiti
Grafiti paling sederhana di dindingkeretaGrafiti (juga dieja
grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupayang menggunakan komposisi
warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskankalimat tertentu di atas
dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprotkaleng.
Grafiti pada Tembok Pemisah Israel diIsrael-Palestina.Adanya
kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauhmenimbulkan kesulitan bagi
masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikankegiatan seninya. Akibatnya
beberapa individu menggunakan sarana yang hampirtersedia di seluruh kota,yaitu
dinding.
Pendidikan kesenian yang kurangmenyebabkan objek yang sering
muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atausandi yang hanya dipahami golongan
tertentu. Biasanya karya ini menunjukkanketidak puasan terhadap keadaan sosial
yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifatmerusak dan
menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota,
namun grafiti tetapmerupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak
sekali seniman terkenal yangmengawali karirnya dari kegiatan grafiti.
3. Naturalisme
Naturalisme di dalam seni rupa adalahusaha menampilkan objek
realistis dengan penekanan seting alam. Hal inimerupakan pendalaman labih
lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagaireaksi atas kemapanan
romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerikaadalah William Bliss
Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realisterbaik dari gerakan
ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalisadalah pandangan Darwinisme
mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkanmanusia terhadap alam.
"View of Toledo" oleh El Greco, 1595/1610 dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran manerisme.Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.Perupa ekspresionis Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:
Jerman: Heinrich
Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm
Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max
Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula
Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein. Austria: Egon
Schiele dan Oskar Kokoschka. Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky. Netherlands:
Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik
Werkman. Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James
Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke. Perancis: Gen Paul dan Chaim
Soutine. Norwegia: Edvard Munch. Swiss: Carl Eugen Keel. Indonesia: Affandi
Dadaisme merupakan
aliran pemberontak di antara seniman dan penulis. Dan memiliki semangat yaitu
menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang
serius, complicated, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir “seni
tinggi” karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang
memiliki estetika semu.
Dada adalah sebuah
gerakan seni yang merupakan reformasi dari dunia seni seperti perang yang
menyapu pikiran/ingatan masyarakat. Dadaisme membawa hal-hal baru: ide² baru,
bahan² baru, tujuan² baru, dan orang² baru.
dada tidak memiliki
karakteristik/kesatuan bentuk seperti yang dimiliki oleh gerakan-gerakan
lainnya. Dadaisme seringkali diartikan seperti mengeluarkan ide-ide celaan dan
kemarahan besar lalu memasukkannya ke dalam seni, jadi ini sangat nyata. Ia
tetap apresiasi besar hasil karya manusia.
Dada berkembang di
Zurich pada tahun 1915 oleh sekumpulan pelukis, seperti Hans Arp dan ahli puisi
Rumania, Tristan Tzara, adalah aliran yang dikatakan banyak mempengaruhi seni
modern.
Tokoh-tokoh Dadaisme:
Marcel Duchamp, Raoul Hausmann, Tristan Tzara (1896-1963), Hugo Ball, Salvador
Dali (Spain), Max Ernst, Marcel Janco, Man Ray, Hans Richter, Kurt Schwitters,
Sophie Tauber, dan Hans Arp.
Karya-karya Dadaisme
meliputi bermacam-macam media atau multi media. Seni adalah cara berekspresi
yang tidak dibatasi oleh medium. Karya-karya Dada diantaranya adalah: Nude
Descending a Staircase (by Marcel Duchamp), Die Ägypterin (Hans Arp), La
Tentation de Saint Antoine (Salvador Dali), dsb.
Dadaisme ini dalam
terminologi konstruksi, bisa bermakna membangun, meruntuhkan, kemudian
menghidupkannya kembali dalam sebuah benda realitas baru dalam khazanah yang
berbeda. Ruang dan waktu menjadi nisbi saat penciptaan kembali oleh sang
seniman.
Pergerakan seni Dada
antara tahun 1915 hingga tahun 1922 adalah pergerakan yang berlaku hanya
sementara dan diteruskan dengan pergerakan Surrealisme. Seni Dada, walaupun
temponya seketika, meninggalkan kesan hingga hari ini.
Dadaisme adalah sebuah
gerakan kebudayaan yang berawal dari wilayah netral Zürich, Swis, selama Perang
Dunia I dan memuncak dari tahun 1916 sampai tahun 1920. gerakan ini terutama di
bidang seni rupa, sastra/literatur (puisi, manifesto seni, teori seni), teater
dan rancangan grafis, mengkonsentrasikan politik anti perang lewat karya yang
sifatnya menolak standar seni yang ada dalam bentuk karya-karya anti-seni/anti-art.
Nama dadaisme diambil dari kata dada yang berarti kuda kayu mainan. Yang
menemukan aliran ini adalah Tristan Tzara, Marcell Janco, Hugo Ball, dan
Richard Huelsenbeck. Adapun tokoh-tokoh yang beraliran dadaisme adalah Roull
Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp.
Fauvisme adalah suatu
aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni
rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve"
(binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne
dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.
Kepopuleran aliran ini
dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai
pada tahun 1906.
Fauvisme adalah aliran
yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak
seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna
yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan
hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme
bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul
Sérusier:
"How do you see
these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue,
paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion." Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion." Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam
fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan
garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus
mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis
menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu
oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran
impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang
tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa
awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.
Pengaruh awal dari
aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya
Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun
pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era
dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda
yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.
Meskipun hanya berumur
pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.
Gerakan seni dan kriya
atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft movement adalah
suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen
kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi
secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual.
Art and craft movement
memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans. Salah satu
ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan
sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti.
Adalah aliran seni yang
memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk. Art Nouveau memiliki
ciri khas yaitu terdapat dekoratif/ornamen meliuk-liuk yang terpisah dari objek
utamanya (objek utama pada umumnya adalah perempuan yang digambarkan dengan
paras cantik dan dengan tubuh yang indah). Dekoratif lain yang terdapat pada
Art Nouveau pada umumnya terletak pada rambut yang dibuat meliuk-liuk. Aliran
ini muncul di Eropa dan Amerika, mulai tahun 1819 hingga menjelang perang dunia
pertama (1914). Aliran ini juga mendapat pengaruh dari seni Jepang yang sudah
ada sejak tahun (1760-1849 AD.) yaitu lukisan yang berjudul The Wave karya dari
Katsushika Hokusai.
Pengaruh-pengaruh Art
Nouveau pada seni dan desain
Pengaruh pada seni rupa
yaitu patung dan lukisan.
Pada era saat ini jarang
terlihat aliran Art Nouveau mempengaruhi seni rupa. Seni rupa yang ada pada
saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh aliran mannerism, ekspresionism,
abstrak, dan realism. Art Nouveau pada awalnya lebih berkembang untuk bidang
desain dibanding bidang seni rupa. Sehingga pada era-era setelahnya Art Nouveau
banyak berkembang di bidang desain.
Bauhaus DessauBauhaus,
adalah sebuah aliran (gaya) arsitektur yang didirikan oleh Walter Gropius pada
tahun 1919. Pelopor International Style dan mengenalkan konsep "form
follows function", yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada
bangunan tersebut. Bauhaus memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia
The Rietveld Schröder
House. satu-satunya arsitektur yang diperkirakan berhubungan langsung dengan
gaya De Stijlde Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni
di sekitar tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia
pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi
keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru di dalam seni.
Konsep ini diwujudkan
dalam pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan
mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin.
Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah
horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah,
biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya
seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi
saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian,
Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.
Pengaruh dan
perkembangan
Konsep de Stijl banyak
dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J. Schoenmaekers. Piet Mondrian,
kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920,
meskipun istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda
dengan frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan
artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini.
Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P.
Oud dan Gerrit Rietveld.
Pada dasarnya aliran de
Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl
adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi,
walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak
di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian
bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo
van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia
arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan
bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.
de Stijl meredup seiring
perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang
teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang
kematian Theo van Doesburg.
Lingkaran spiral Art
Deco di Gedung Chrysler di New York, dibangun pada 1928–1930.Art Deco adalah
sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi
seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun
seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan
ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan
pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus,
Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun
banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art
Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun,
fungsional, dan ultra modern.
setelah Eksposisi Dunia
1900, berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif resmi, La Société des
artistes décorateurs. Para pendirinya antara lain adalah Hector Guimard, Eugène
Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para
seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud
perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni
dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisir
Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes
(Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925,
yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis.
Gerakan awal ini disebut
Style Moderne. Istilah Art Deco diambil dari Eksposisi 1925, meskipun baru pada
1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco.
Walter Dorwin Teague's
"Beau Brownie" camera for Eastman Kodak.secara umum dianggap sebagai
suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi
berbagai sumber. Diantaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek
Meksiko, dan juga Abad Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan
moderen, Penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit. Pengaruh
desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet dari dekorasi
Kubisme dan Futurism, dalam wadah Fauvisme. Tema populer lain dalam Art Deco
adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle,
yang banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh
ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum,
stainless steel,lacquer , inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra.
Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural
curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari
adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat
ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu
wanita, radiator grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak
dari Gedung Chrysler.
Futurisme adalah
bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan ke dalam lukisan dengan memanfaatkan
prinsip aneka tampak.
Futurisme merupakan
aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam
design. Sehingga banyak penyair futurisme yang memanfaatkan tipografi sebagai
bagian dari ungkapan perasaannya dalam berpuisi.
Integrasi (penggabungan)
cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai
elemen desain. Perubahan waktu dalam bentuk visual menyerupai fotografi strobo.
Desainer/seniman: Duchamp, Boccioni.
Desainer: Picasso dan Braque Futurism Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain.
Desainer: Picasso dan Braque Futurism Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain.
Futurisme adalah sebuah
gerakan seni murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad
ke-20 yang diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari
konsep dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian
seperti: seni lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur
Surealisme adalah
gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme
merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki
unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain
tanpa alasan yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang
karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju.
Karya tersebut merupakan artefak, dan André Breton mengatakan bahwa surealisme
berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme
dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran
ini menyebar ke seluruh dunia. Surealisme mempengaruhi film seperti Angel's Egg
dan El Topo.
Fotorealisme adalah
genre di dalam menyusun ulang karya fotografi menjadi karya lukis, khususnya
dalam hal mencapai motif bersifat hiperrealisme.
Di dalam seni rupa,
istilah ini biasanya dipakai untuk merujuk kepada lukisan-lukisan dalam gerakan
fotorealisme di akhir 1960an hingga awal 1970an yang populer di Amerika dan
Eropa.
Louis K. Meisel adalah
orang pertama yang menggunakan istilah ini, dan juga menulis buku-buku mengenai
gaya fotorealisme. Fotorealis generasi pertama meliputi nama-nama Richard
Estes, Robert Anderson, Phillip Pearlstein, Denis Peterson, John Mandel, Dennis
Martin, Robert Bechtle, Audrey Flack, Robert Cottingham, Don Eddy, Ron Kleemann,
Tom Blackwell, Charles Bell, Chuck Close, John Kacere, David Parrish, Ralph
Goings, Richard McLean, John Salt dan Ben Schonzeit. Duane Hanson adalah contoh
yang langka dari pemahat fotorealis, terkenal karena kemampuannya membuat
pahatan manusia yang benar-benar menyerupai manusia, lengkap dengan rambut dan
kainnya.
Meskipun aslinya
merupakan gerakan dari Amerika, pada awal tahun 2000an, sekelompok perupa
fotorealisme mulai berdiri. Termasuk di dalamnya Clive Head, Steve Whitehead,
Raphaella Spence dan Bertrand Meniel. Meskipun untuk mencapai tujuan
fotorealisme karya-karya mereka tetap mengikuti cara Amerika, namun tetap
memasukkan ciri khas tradisi seni rupa Eropa.
Gerakan fotorealisme
tetap eksis di Amerika dengan salah satu contoh pendukungnya adalah Galeri
Louis K. Meisel, yang mengkhususkan diri untuk karya-karya fotorealisme. Selain
itu fotorealisme juga berkembang di bagian selatan Amerika, walaupun pada
dasarnya gaya ini lebih banyak berkembang di New York dan Los Angeles.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar