Minggu, 23 Maret 2014

Makalah - Pengaruh Sinetron Terhadap Bahasa di Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Banyak sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, itu merupakan hal yang sudah tidak asing lagi dan hal yang sangat lazim kita saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Dari mulai anak sekolah/bagi para pelajar manapun banyak yang sering maupun menonton sinetron. Hampir semua stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya pengaruh sinetron dapat berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan cerita sinetron tersebut. Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan kebenaran mengenai sebuah dampak sinetron bagi siswa.
Selain itu, pada kenyataannya Bahasa Indonesia sudah dicemari oleh bahasa sinetron atau bahasa-bahasa media masa. Bahasa-bahasa sinetron ini sering juga disebut bahasa gaul. Penulis sering kali berfikir betapa pintar dan kreatifnya para pemuda Indonesia ini dalam menciptakan bahasa. Akibatnya, cara bicara kepada orang yang lebih tua menjadi tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia yang menjunjung tinggi kesopanan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sinetron?
2.      Sebutkan dampak negatif dan positif dari sinetron?
3.      Apa pengaruh sinetron terhadap bahasa Indonesia?
4.      Bagaiman upaya yang harus dilakukan terhadap pengaruh sinetron di Indonesia?
C.    Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui pengertian dari sinetron.
2.      Mengetahui dampak negatif dan positif dari sinetron.
3.      Mengetahui pengaruh sinetron terhadap bahasa Indonesia.
4.      Mengetahui upaya yang harus dilakukan terhadap pengaruh sinetron di Indonesia.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan makalah ini agar pembaca pada umumnya dapat memahami tantang bahaya dari bahasa yang digunakan dalam sinetron. Bahasa sinetron cenderung menggunakan kata-kata “gaul” dan kasar. jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan generasi muda Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sinetron
Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak budaya, nilai pendidikan dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
B.     Dampak Negatif dan Positif Sinetron
1)        Dampak Negatif
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
·        Dapat merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan
·        Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron
·        Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang tua.
2)        Dampak Positif
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
·         Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun
·         Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
·         Menjadi anak yang rajin belajar agar impiannya dimasa mendatang akan terwujud
C.    Pengaruh Bahasa Dalam Sinetron
Saat ini tantangan terhadap bahasa Indonesia, baik internal maupun eksternal, merupakan hal yang tidak hanya mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Konsekuensi ancaman tersebut tidak hanya sebatas mengancam eksistensi bahasa Indonesia, namun menjadi sangat penting karena berkaitan dengan bahasa sebagai identitas dan kepribadian bangsa. Jika dihayati dari prosesnya, awalnya masyarakat merubah gaya bahasanya lalu mempengaruhi tingkah lakunya sehingga akan mengalami kegamangan norma dan kepribadian berkaitan dengan identitas sosial.
Selain itu, permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak adalah bahasa yang di gunakan dalam sinetron. Gaya bahasa dalam sinetron dinilai merusak jati diri bangsa. Selain campur aduk, gaya bahasa sinetron juga dinilai tidak sopan.
Analisa menuturkan, bahasa merupakan cerminan kepribadian dan jati diri bangsa. Bahasa merupakan produk budaya yang terwujud dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. gaya bahasa sinetron yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa asing menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap kepribadian dan kebudayaan bangsa. Saat ini, remaja dan anak-anak belum merasa gaul kalau belum bisa menyelipkan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya dalam percakapan.
Bahasa sinetron kita banyak yang salah digunakan pada tempatnya. Akibatnya masyarakat banyak yang meniru dengan berbagai motif seperti sekedar gaya atau ingin dikatakan modern.
Sejumlah guru Bahasa Indonesia menyebutkan contoh beberapa film dan sinetron Indonesia disiarkan umumnya televisi swasta yang kerapkali menggunakan bahasa yang dinilai “vulgar”, serampangan, kasar, dan tidak layak didengar terutama oleh anak-anak dan generasi muda bertaburan setiap saat. Jika di biarkan bukan saja akan merusak kaidah Bahasa Indonesia, tapi bahkan bisa membuat anak-anak kita menjadi berbahasa dan berperilaku buruk. Fenomena tingginya angka kriminalitas dan kenakalan remaja menjadi sebuah bukti dari kegamangan tersebut. Hal itu tidak terlepas dari pandangan manusia sebagai substansi dan manusia sebagai makhluk yang mempunyai identitas.
Bahasa Indonesia dewasa ini (terutama semenjak merebaknya stasiun televisi nasional dan daerah) mengalami penurunan dari segi mutu karena penggunaannya hampir tanpa kendali baik dari segi leksikal, gramatikal, maupun sosial. Peran media massa sangat besar dalam memberdayakan suatu bahasa menjadi bahasa yang bermartabat tanpa terlalu banyak dikendalikan oleh unsur-unsur bahasa lain.
Ketidakseragaman istilah dapat merusak bahasa Indonesia. petelevisian di Indonesia sudah menganggap bahwa bahasa kasar merupakan hal yang biasa. Bahasa kasar merupakan bentuk kekerasan verbal dan diyakini membawa pengaruh tidak baik bagi perkembangan emosi dan budi pekerti. “Diam, tolol” dan “Kalau nongol, mukanya dipecahin” menjadi contoh bahasa kasar yang dianggap lucu dalam lawakan “Tawa Sutra”. “Di luar negeri, stasiun televisi yang menyiarkan bahasa kasar, ada sanksinya. Di sini malah biasa. Tak mengherankan, perilaku kasar adalah hal yang biasa dalam masyarakat kita.
Terjadinya perbedaan penggunaan kata itu karena perbedaan pedoman pembentukan istilah atau penyerapan bahasa asing antara Pusat Bahasa dan kalangan pers. Perbedaan cita rasa yang hendak dilekatkan pada istilah asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Anggapan dari kalangan pers bahwa pusat bahasa lamban dalam menyerap dan membakukan bahasa asing ke bahasa Indonesia, sehingga kalangan pers melakukan pembakuan secepatnya dengan cara masing-masing yang berbeda.
D.    Upaya Yang Perlu Dilakukan
Mengatur penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat sulit dikarenakan beberapa faktor yaitu, yang pertama dialek daerah masing-masing yang sangat melekat tiap individu dan yang sekarang tengah berkembang di Indonesia adalah penggunaan bahasa gaul. Sulitnya melepaskan cara berbahasa ini diikuti dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar maka akan sangat sulit bagi pemerintah untuk mengimplementasikan Undang-Undang Kebahasaan ini dalam masyarakat.
Maka menurut kami sebaiknya tujuan pemerintah untuk mengatur penggunaan bahasa ini dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya memulai penggunaan bahasa Indonesia yang baku dalam lingkungan pendidikan dimulai dari tingkat pendidikan yang rendah. Saya maksudkan di sini, kita melihat bahwa dalam lingkungan kampus mahasiswa yang menggunakan bahasa Indonesia yang baku sangat jarang bahkan tidak ada, oleh sebab itu Undang-Undang Kebahasaan ini sebaiknya mulai diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bahasa yang digunakan dalam sinetron atau media massa kebanyakkan menggunakan bahasa yang dapat merusak dan mencemari bahasa indonesia. Mereka menggunakan bahasa-bahasa yang kasar dan tidak mendidik. Di samping itu, penggunaan bahasa indonesia oleh tokoh-tokoh persinetronan dan pembawa tayangan televisi nasional banyak menggunakan bahasa Melayu-Jakarta. Percampuran kosakata Melayu-Jakarta dengan bahasa Indonesia merupakan suatu bentuk penghilangan jati diri bahasa Indonesia.
Mengatur penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat sulit dikarenakan beberapa faktor yaitu, yang pertama dialek daerah masing-masing yang sangat melekat tiap individu dan yang sekarang tengah berkembang di Indonesia adalah penggunaan bahasa gaul.
B.     Saran
Melihat akan bahayanya bahasa yang digunakan oleh pesinetron dan para pembawa acara televisi, penulis menyarankan kepada pembaca agar selalu waspada terhadap pencemaran bahasa Indonesia yang dilakukan oleh para pesohor tersebut.
·         Untuk pemerintah
Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar.
·         Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan tontonan yang tepat dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya.
·         Untuk siswa
Pembaca harus lebih jeli lagi dalam menyeleksi bahasa yang digunakan sehari-hari. Agar norma kesopanan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia selalu terjaga dan terpelihara dengan baik. Kemudian, harus pandai mengatur waktu belajar.



DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: CV. Pustaka Setia
Cahyanto, Nur. 2010. Pengaruh Bahasa Sinetron dan Media Masa Terhadap Bahasa Indonesia, [Online]. Tersedia : http://nurcahyanto88.wordpress.com. [22 Maret 2014]
Gunawan, Nico. 2013. Karya Ilmiah Sederhana Dampak Sinetron Bagi Siswa, [On;ine]. Tersedia : http://snicoguna.blogspot.com. [22 Maret 2014]

1 komentar: