BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Museum Geologi merupakan salah satu objek studi tour yang diberikan
oleh guru yang dijadikan oleh penulis sebagai bahan karya tulis.
Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus
dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya
tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Mempelajari
dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya
b.
Penyelidikan,
mengamati dan diamati sutu objek
c.
Penulisan
dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan menarik
kesimpulan.
1.2
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1
Pembatasan
Masalah
Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian
ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah
karya tulis ini adalah :
1.
Pengertian
Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau
2.
Ciri-ciri
atmosfer dan manfaatnya
3.
Bentuk
muka bumi
4.
Bentuk-bentuk
batuan pada proses permukaan bumi
5.
Jenis-jenis
hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)
1.2.2
Perumusan
Masalah
Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.
Pada
tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?
2.
Sebutkan
macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !
3.
Lapisan-lapisan
apa yang meliputi atmosfer?
4.
Jenis-jenis
fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung?
5.
Bentuk
benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1.
Sebagai
salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2.
Untuk
dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3.
Untuk
menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
1.4
Metode Penelitian
Metode yang disetujui dengan teknik Studi Kepustakaan dan
Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik
berupa buku, diktat, dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan
masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Museum Geologi
Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929
Masehi, awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil
penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah
Belanda pada zaman dahulu.
Dari tahun 1969 samapi tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun
terus meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan mahasiswa yang ingin
menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada
sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai
tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan
pengembangan museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan
yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus 2002.
2.2 Sejarah Perkembangan Muka
Bumi
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami
beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya,
bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi
gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa
Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi
yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi.
Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan
helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan
bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang
berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang
berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal
munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri
yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin
(3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum
dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1.
Zaman
Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut
dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika,
sebagian Asia, Australia Antartika danlain-lain.
2.
Zaman
Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya
samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.
3.
Zaman
Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn
sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika
Utara.
4.
Zaman
Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana
daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.
5.
Zaman
Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim
daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.
6.
Zaman
Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai
menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang
menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Masa Mesozoikum terbagi 3
zaman sebagai berikut :
1.
Zaman
Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk
lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai
terbentuk di Pangea.
2.
Zaman
Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai
Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika
Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
3.
Zaman
Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah
Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.
Masa Konozoikum menjadi 6
zaman yaitu :
1.
Kala
Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil.
Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar
dan hujan meteroid.
2.
Kala
Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak
menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan
antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air
laut merendah.
3.
Kala
Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi
secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala
Oligosen ini.
4.
Kala
Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin
berkurang.
5.
Kala
Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.
6.
Kala
Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi
beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika,
Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan
Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.
2.3 Ciri-ciri Atmosfer dan
Manfaatnya
Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan
spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang
menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari
pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin
tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen
(N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan
karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak
mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan
oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan
unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat
dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada
mahluk hidup.
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam
karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat
penting karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi
tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi
karbohidrat.
Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
1.
Troposfer
(troposphere)
a.
Ketinggiannya
tidak sama yaitu sebagai berikut :
1)
di
daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
2)
di
daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml
3)
tinggi
rata-rata lebih kurang 12 km dml
b.
Masa
udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih
kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.
c.
Karakteristik
suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah
sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600.
d.
Lapisan
masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak
masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan
karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya
proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan
bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi
pada lapisan ini.
2.
Atratosfer
(stratosphere)
a.
Ketinggiannya
antara 15 – 55 km di muka laut.
b.
Masa
udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan
bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause)
merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di
lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur matahari,
seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah dinetralisir oleh O3.
oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke permukaan bumi tidak
membahayakan kehidupan mahluk hidup.
c.
Suhu
udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai
00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.
3.
Mesoder
(mesosphere)
a.
Ketinggiannya
antara 55 – 75 km
b.
Suhu
udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit
yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi).
Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya,
terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai
pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit.
4.
Termosfer
(thermosphere)
a.
Ketinggiannya
dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.
b.
Lapisan
paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer
ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi
atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di
lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan
pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya
kutub) terlihat bergemerlap.
2.4 Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari
daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah
daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.
a.
Bentuk
muka Bumi di Daratan
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut
atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000
meter dari permukaan laut.
1)
Daratan
rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.
2)
Daratan
tinggi, meliputi sebagai berikut :
·
Pegunungan
rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut.
·
Pegunungan
menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut
·
Pegunungan
tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.
·
Gunung
yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak
tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan
menengah.
·
Lembah,
ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah,
letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang
curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai,
hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi
bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi
Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan
semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
·
Bukit
adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi
pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi
yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.
b.
Daratan
dan potensinya bagi kehidupan
Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang
kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang
baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah
hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan
tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan.
Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat
dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.
Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural
dan lahan asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi
dan bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau
tertutup vegetasi yang berpopulasi besar.
2.5 Bentuk-bentuk Batuan pada
Proses Permukaan Bumi
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu:
a.
Batuan
beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami
pendinginan dan menjadi beku
1.
Batuan
beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian
dalam trosfer (di dalam bumi).
2.
Batuan
beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3.
Batuan
beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
Tabel contoh batuan beku:
·
Batuan
beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar
·
Diorit
·
Diorit
kwarsa
·
Gabro
·
Granit
·
Sieris
Aplidioris
·
Apli-Spessafer
·
Odinit
·
Porfit
– diorit
·
Porfit
– granit
·
Porfit
– sierit Andesis
·
Basalt
·
Batu
apung
·
Daasit
·
Uparis
·
Trachis
b.
Batuan
Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan
gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia
dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3
bagian yaitu sebagai berikut :
1)
Batuan
sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal.
Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya,
kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai
lalu terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan
kimianya masih sama dengan batuan asal).
2)
Batuan
sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan,
penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur
(HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.
3)
Batuan
sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya
mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut
yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang,
kotoran burung (guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi
menjadi 4 yaitu :
1)
Batuan
sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin
yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.
2)
Batuan
sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir
yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.
3)
Batuan
sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es)
yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal
dari lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.
4)
Batuan
sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut
(gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya
pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai
berikut :
1)
Lingkungan
aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian
dan alur sungai.
2)
Lingkungan
dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
3)
Lingkungan
gurun, misalnya gurun pasir
4)
Lingkungan
glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
5)
Lingkungan
laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur
dari darat.
c.
Bantuan
Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang
telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah
suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam
batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1)
Metamorfosis
termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk
karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari
batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a.
Pyrometamorfosis
yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit
b.
Pneumatolysis,
yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang sedang naik
dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya, pembentukan
biji timah dan bangka.
c.
Hidrotermal,
yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas yang
memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.
2)
Metamorfosis
dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan
tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.
3)
Metamorfosis
regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu
dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan
serpih.
2.6 Kehidupan pada Masa
Lampau
Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang
berartikan untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa,
sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam
kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini, kata “sesuatu yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu yang
tidak ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah,
selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu kehidupan atau peristiwa yang
terjadi pada hari bukanlah sejarah..
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan
kembali atau diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah
(sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil
penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang
harus ditempuh oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi)
susunan peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum geologi.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum geologi.
2.7 Jenis-Jenis Hasil
Peninggalan pada Zaman Sejarah (Masa Lampau)
Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan
zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan
zaman dulu.
a.
Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk
hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
1.
Meganehtropus
Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap,
diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang
tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.
Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan
gigi yang sangat kuat.
2.
Phylecanthropus
Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan
antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki
tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut,
isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
3.
Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan
Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna,
tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar
dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi,
sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi
mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata
antara 1350 – 1450 cm.
Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya :
·
Elephas
Maximus
·
Bovid
·
Corvus
59 B
·
Fosil
daun
·
Cypirinis
Carpio
·
Phyton
Retigulanus
Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :
1.
Fosil
Phyton Reugulatius, dan
Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia,
Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton
rehtulatus, diperkirakan umurnya 30.000 - 40.000 tahun yang lalu.
2.
Elephand
Maximus
Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap jenisnya di
Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16 Mei 2002
(teredap dalam batu pasir konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu.
b.
Alat
atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan
sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
1)
Alat
batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya
:
·
Kapak
Penimbas (Chopper)
·
Serut
genggam (Sropper)
·
Kapak
penerak (Chopping tool)
·
Pahat
genggam (hand adec)
·
Kapak
genggam awai (Proto hand axe)
2)
Alat
serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk.
Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas,
memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
3)
Alat
tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang.
Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum
digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa museum geologi
merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu yang baik
sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang dilakukan
oleh kalangan pelajar.
Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
selalu mendapat perubahan dari zaman ke zaman.
3.2
Saran
Bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya
Museum Geologi atau tempat sejenisnya agar dijaga kelestariaannya serta adanya
perkembangan agar pada waktu kelak nanti para generasi penerus bisa
mengetahuinya. Permukaan bumi perlu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak
marah.
DAFTAR PUSTAKA
Tohardi, st. M. 1991. Sumberdaya Alam Indonesia. Yogyakarta
: Khusus Pendalaman Materi Geografi. Fakultas Geografi. UGM.
Verstappen, H Th. 1997. Geomorfologi. Bandung : Balai
Pendidikan Guru.
Visser, S.W. 1952. Terjemahan Darsan Martadarsana. Jakarta
: Ilmu Bumi Alam.
Ali, R, Moh. 1975. Sejarah Jawa Barat, Pandangan Filsafat
Sejarah. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi
Jawa Barat.
Suhamiharja, Drs. Agra Suhandi. 1997. Pola Hidup Masyarakat
Indonesia.
Fakultas sastra UNPAD. Bandung.
Fakultas sastra UNPAD. Bandung.
Anonim. 2008. Makalah Geologi Tentang Museum Geologi, [Online]. Tersedia: http://www.anakciremai.com. [25 Januari
2015]
Ahmad, Asep. 2013. Makalah Tentang Museum Geologi Bandung, [Online].
Tersedia: http://barzacommunity.blogspot.com.
[25 Januari 2015]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar