BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pada hakikatnya
etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian
tersendiri, yakni norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam
kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Pada dasarnya komunikasi interpersonal
dapat berlangsung secara lisan maupun tertulis. Baik komunikasi langsung maupun
tidak langsung, norma etika perlu diperhatikan. Begitu pula dalam penggunaan
telepon, haruslah memperhatikan etiket serta sopan santun dan tata caranya.
Seseorang akan dapat menyimpulkan bagaimana keadaan hanya dengan cara mereka
melakukan hubungan melalui telepon baik itu sebagai penelpon maupun penerima
telpon. Walaupun komunikasi melalui telepon tidak bertatap muka secara langsung
namun hal ini juga harus mendapatkan perhatian lebih.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
etika bertelepon?
2.
Apa sajakah hal-hal penting
yang haru dilakukan dalam etika bertelepon?
3.
Bagimanakah langkah-langkah
dan teknik dalam menelepon dan menerima telepon yang baik?
4. Apa sajakah hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat
berkomunikasi menggunakan telepon?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian etika
bertelepon.
2.
Mengetahui hal-hal penting
yang haru dilakukan dalam etika bertelepon.
3.
Mengetahui langkah-langkah
dan teknik dalam menelepon dan menerima telepon yang baik.
4. Mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat
berkomunikasi menggunakan telepon
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Etika
Dari segi
etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang
berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan
kebiasaan masyarakat. Kenyataannya, banyak orang tertarik untuk mempelajari
etika, sehingga terdapat pengertian lain tentang etika ialah sebagai suatu
studi atau ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana
yang dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Etika juga disebut ilmu
normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) yang
dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai tingkah laku, apakah baik atau
buruk. Dengan demikian etika diharapkan berperan untuk membuka wawasan tentang
kebaikan dan keburukan atas tindakan seseorang. Courtland L. Bovee dan John V.
Thill (Alih bahasa Doddi Prastuti, 2007: 31) mendefinisikan etika adalah
prinsip perlaku yang mengatur seseorang atau sekelompok orang.
Orang yang
tidak memiliki etika, melakukan apapun yang diperlukan untuk mencapai
tujuannya. Orang-orang yang memiliki etika umumnya dapat dipercaya, adil, dan
tidak memihak, menghargai orang lain, dan menunjukkan kepedulian terhadap
dampak atas tindakannya di masyarakat. Seringkali orang mencampur aduk istilah
etika dan etiket. Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari
pandangan-pandangan dan persoalan moral atau kesusilaan. Sedang etiket ialah
tata karma atau sopan santun.
Etika
bertelepon adalah tata krama, sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon
(menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas,
tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat. Disini dijelaskan bahwa saat kita
menelepon atau menerima telepon kita harus menggunakan bahasa yang sopan,
tegas, ramah dan lain-lain sehingga menimbulkan kesan bersahabat.
B.
Hal-hal Penting dalam
Etika Bertelepon
1.
Jangan biarkan telepon
berdering lebih dari 3 kali. Disini kita disarankan apabila telepon berbunyi,
kita harus segera mengangkat telepon tersebut dan kita tidak boleh membiarkan
telepon itu berbunyi terlalu lama.
2.
Dengarkan mitra bicara dan
berkonsentrasi dengan pihak penelepon. Kita harus mendengarkan dengan baik apa
yang penelepon katakan. Dan kita juga harus bisa berkonsentrasi pada pihak yang
menelepon supaya tidak terjadi kesalah-pahaman antara penelepon dengan
kita dan supaya tidak timbul kesan acuh tak acuh.
3.
Berkata dengan sopan dan
hangat. Saat menjawab pihak penelepon kita harus menggunakan bahasa yang sopan
dan hangat, supaya penelepon merasa nyaman dan dihargai saat berbicara dengan
kita.
4. Hindari kata-kata yang bisa menyinggung perasaan penelepon. Kita
harus bisa memilih kata yang baik saat kita berbicara dengan penelepon supaya
penelepon tidak merasa terhina dengan apa yang kita katakan.
C.
Langkah-langkah dan
Teknik Menelepon
1.
Siapkan nomor telepon.
Sebelum kita menelepon sebaiknya kita siapkan dulu nomor yang akan kita tuju,
supaya saat kita menelepon tidak terjadi kesalahan atau yang sering disebut
salah sambung.
2.
Tekan nomor telepon yang
dituju. Setelah nomor telepon yang ingin kita tuju dirasa sudah benar, barulah
kita tekan nomor yang ingin kita hubunggi tersebut.
3.
Ucapkan salam, sebutkan
identitas diri Anda. Setelah telepon tersambung segera ucapkan salam dan
identitas diri Anda.
4.
Mengutarakan maksud dan
tujuan bertelepon. Setelah pihak penerima telepon menjawab salam kita, langsung
kita ucapkan maksud dan tujuan kita menelepon, tentu harus dengan bahasa yang
baik dan benar.
5. Ucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembicaraan. Setelah
selesai berbicara dan tidak ada lagi yang ingin dikatakan serta tidak ada
pertanyaan dari pihak penerima segera ucapkan salam penutup untuk mengakhiri
pembicaraan.
D. Langkah-langkah dan Teknik Menerima
Telepon
1.
Segera angakat telepon jika
berdering. Saat Anda mendengar telepon Anda berdering, segera angkat telepon
tersebut.
2.
Ucapkan salam begitu Anda
menjawab telepon. Setelah pihak penelepon mengucapkan salam segera Anda balas
salam tersebut.
3.
Tanyakan nama dan identitas
penelepon serta maksud dan tujuan penelepon. Sebelum Anda mengobrol dengan dia,
tanyakan dahulu siapa namanya dan apa maksud atau tujuannya menelepon.
4.
Apabila orang yang dituju
tidak ada ditempat maka beritahukan dengan sopan dan tawarkan pada penelepon
untuk meninggalkan pesan. Apabila pihak penelepon ingin berbicara dengan
pimpinan Anda, sedangkan pimpinan Anda tidak ada ditempat, beritahukan kepada
dia bahwa pimpinan Anda sedang tidak ada ditempat tapi tetap dengan bahasa yang
sopan, dan jangan lupa tawarkan pada penelepon untuk meninggalkan pesan.
5. Mengucapkan salam penutup. Setelah selesai berbicara, ucapkan
salam penutup dan segera tutup telepon.
E. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada
Saat Komunikasi Menggunakan Telepon
1.
Suara terlalu keras. Saat
berbicara di telepon, kita tidak boleh berbicara terlalu keras.
2.
Bicara ditelepon sambil
makan atau berdecak. Saat berbicara di telepon kita tidak boleh sambil makan
atau berdecak.
3.
Berbicara dengan orang lain
selagi berbicara ditelepon. Kita tidak boleh berbicara dengan orang lain saat
bertelepon, supaya tidak terjadi kesalah-pahaman.
4.
Berbicara dengan nada kasar
atau membentak. Saat berbicara kita tidak boleh menggunakan nada yang kasar,
bahkan sampai membentak pihak lawan bicara.
5.
Berbicara dengan nada
memerintah. Jangan pernah saat menelepon kita menggunakan nada yang memerintah.
6. Membirkan penelepon menunggu terlalu lama tanpa penjelasan. Saat
bertelepon jangan membuat lawan bicara kita menunggu terlalu lama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa etika bertelepon adalah tata krama,
sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan kontak
telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat
dan bersahabat.
Pada hakikatnya
etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengerian
tersendiri, yakni norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam
kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Pada dasarnya komunikasi interpersonal
dapat berlangsung secara lisan maupun tertulis. Secara lisan dapat terjadi
secara langsung (tatap muka), maupun dengan menggunakan media sepertri telepon,
SMS, facebook, e-mail, dan sebagainya. Baik komunikasi langsung maupn
tidak langsung, norma etika perlu diperhatikan.
Dalam pergaulan
dan kehidupan bermasyarakat, antara etika dan komunikasi merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Di manapun orang berkomunikasi, selalu memerlukan
pertimbangan etis, agar lawan bicara dapat menerima dengan baik. Dewasa ini
telepon, baik kabel maupun seluler sudah menjadi media komunikasi yang sangat
diperlukan untuk efisiensi penerimaan dan penyampaian informasi.
B.
Saran
Jika cara
menelpon maupun menerima telepon tidak mengikuti tata krama maka nama baik akan
dipertaruhkan. Karena menelpon pada hakikatnya sama dengan bertamu ke rumah
orang lain, dan menerima telepon sama dengan menerima tamu.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayanti,
Dita. 2012. Etika Komunikasi Menggunakan Media Telepon di Tempat Kerja, [Online].
Tersedia: http://ditaramayant.blogspot.co.id.
[10 Februari 2016]
Lestari, Emi.
2013. Etika Bertelepon, [Online]. Tersedia: http://erniilestarii.blogspot.co.id.
[10 Februari 2016]
Ngudyati, Siti.
2014. Etika Bertelepon, [Online]. Tersedia: http://siti-ngudyati.blogspot.co.id.
[10 Februari 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar