BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Untuk menjaga
pergaulan hidup bermasyarakat pada umumnya dan menjalin komunikasi yang efektif
di lingkungan kerja industri perhotelan dan pariwisata, etika sangat
diperlukan. “Etika” yang lazim disebut “etik” berasal dari kata yunani “ethos”
yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik.
Kode etik
adalah etika yang berlaku pada profesi tertentu, oleh karena itu setiap profesi
memiliki kode etik tersendiri, misalnya Kode etik pegawai negeri, Kode etik
guru, kode etik pengacara, dll. Setiap orang yang bekerja sebagai karyawan
diharapkan dapat menggunakan telepon secara efektif. Terutama bagi orang-orang
yang bekerja di lingkungan industri pariwisata dan perhotelan. Ini sangat
krusial bagi posisi seperti travel guiding, waiter, receptionist,
reservation clerk dan telephone operator.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksu dengan
etika bertelepon?
2.
Apa sajakah hal-hal penting
yang perlu diketahui dalam etika bertelepon?
3.
Bagaimana langkah dan
teknik menelepon?
4.
Bagaimana langkah-langkah
dan teknik dalam menerima telepon?
5. Apa sajakah hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat
berkomunikasi dengan telepon?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian etika
bertelepon.
2.
Mengetahui hal-hal penting
yang perlu diketahui dalam etika bertelepon.
3.
Mengetahui langkah dan
teknik menelepon.
4.
Mengetahui langkah-langkah
dan teknik dalam menerima telepon.
5. Mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat berkomunikasi
dengan telepon
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Etika
Bertelepon
Berberapa
pengertian etika menurut para ahli yaitu:
1.
Menurut Drs. O.P.
Simorangkir, etika atau etik adalah sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik
2.
Drs. Sidi Gajalba, etika
tidak hanya ukuran prilaku yang baik saja bahkan merupakan teori yang
membedakan baik dan buruk sesuai dengan tingkat kecerdasan akal manusia. Dalam
sistematika flsafat sebagi berikut; etika ialah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
Untuk pemahaman
lebih lanjut, kita perlu ketahui apa itu etiket dan kode etik. Etiket berasal
dari bahasa Perancis, “etiqeusste” yang artinya suatu kartu undangan yang lazim
dipakai raja-raja Perancis, namun lama-kelamaan pengertian etiquette berubah
bukan lagi berarti kartu undangan yang dipakai kalangan ningrat di Perancis.
Etiket yang dimaksud adalah kumpulan cara-cara dan sikap yang baik dalam
pergaulan antar manusia yang beradab.
Etika
bertelepon adalah tata krama, sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon
(menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas,
tegas, terkesan ramah, hangat dan bersahabat. Disini dijelaskan bahwa saat kita
menelepon atau menerima telepon kita harus menggunakan bahasa yang sopan,
tegas, ramah dan lain-lain sehingga menimbulkan kesan bersahabat.
B.
Hal-hal Penting
Etika Bertelepon
1.
Menjawab telepon segera,
jawab telepon selambat- lambatnya setelah dering tiga kali. Berhentilah
melakukan tugas lain karena penelpon dapat mendeteksi suara anda jika anda
terganggu.
2.
Berkonsentrasi dan
tersenyum sebelum mengangkat telepon, penelpon dapat mendeteksi ini dalam suara
anda
3.
Duduk atau berdiri tegak,
posisi sangat penting karena suara anda menyampaikan ketika kita sedang
rebahan.
4.
Gunakan salam sesuai
standar perusahaan, setiap perusahaan memiliki standar yang sama ketika
mengucapkan salam
5.
Gunakan nada yang hangat
dan ramah dan salam ketika sedang mengangkat panggilan telepon. Ada 4 hal yang
disampaikan yaitu; salam, nama tempat kerja, nama kita dan Ada yang bisa saya
bantu? (How may I help you?)
6.
Persiapkan,bersiaplah untuk
menjawab pertanyaan, mengambil pemesanan atau pesan, mengenal menu dan daftar minuman.
Siapkan pena dan kertas
7.
Dengarkan baik-baik, jika
anda memang tertarik untuk melayani pelanggan anda dengan baik ini akan datang
dengan sendirinya
8.
Gunakan nama penelpon,
beberapa penelpon akan mengenalkan nama pada awal pembicaraan, perhatikan dan
gunakan nama tersebut misalnya “Baik, pak Romli, akan saya sampaikan pesan ....”.
9.
Suara yang menarik, apa
yang ditanyakan dan dinginkan oleh penelpon adalah penting bagi perusahaan.
Penelpon adalah pelanggan yang potensial.
10. Jelaskan bagaimana organisasi kita dapat memenuhi harapan
pelanggan, anda harus pandai menjelaskan tentang produk dan jasa yang
disediakan oleh perusahaan. Anda juga harus menginformasikan dengan baik produk
dan layanan yang ditawarkan oleh departemen lain dalam perusahaan anda.
11. Menjelaskan tindakan pelanggan apa yang dapat diambil untuk
memenuhi harapan mereka; pelanggan cukup bersedia untuk berupaya jika mereka
pikir ini akan membantu anda untuk melayani mereka dengan lebih baik. Misalnya,
ketika tamu mencoba untuk memesan meja untuk waktu sibu anda bisa mengatakan, “
saya minta maaf, kami sudah memeiliki pemesanan untuk pukul 7. Jika anda akan
datang 7.30 kami bisa melayani anda lebih cepat, tetapi jika anda datang jam 7,
mungkin anda ingin mengambil minum sebelum makan malam di bar koktail kami.
Kami akan menyajikan menu untuk anda segera dan anda bisa memutuskan makanan
saat anda menikmati minuman anda”
12. Berikan informasi yang akurat, sangat penting bahwa informasi
yang anda berikan benar dan terbaru
13. Cobalah untuk up-selling/ menjual, menjawab pertanyaan atau
mengambil pemesanan adalah saat yang baik untuk menjual dengan merekomendasikan
layanan yang lebih menguntungkan dan atau tambahan.
14. Apa yang harus anda lakukan jika anda tidak dapat menjawab
pertanyaan?, jika anda tidak tahu informasi yang diperlukan, upayakan untuk
mendapatkan informasi jika memungkinkan. Jika anda harus meninggalkan telepon,
minat ijin, kemudian menempatkan telpon ditahan. Jangan biarkan telepon hidup
karena percakapan terdekat akan dapat didengar oleh penelpon.
15. Apa yang harus anda lalukan jika anda tidak bisa mendapatkan
informasi, mentransfer ke orang yang dapat memberikan informasi dengan tepat
atau minta ijin untuk mengambil nomor penelpon supaya dapat ditelpon kembali
untuk memberikan informasi yang ditanyakan.
16. Simpulkan pembicaraan secara profesional, selesaikan pembicaraan
dengan kalimat yang menyenangkan misalnya “terimakasih atas pesanan anda, kami
berharap dapat menyambut anda pada hari itu” Ingatlah, biarkan penelpon untuk
menutup lebih dahulu telepon.
C.
Langkah-langkah dan Teknik Menelepon
1.
Siapkan nomor telepon.
Sebelum kita menelepon sebaiknya kita siapkan dulu nomor yang akan kita tuju,
supaya saat kita menelepon tidak terjadi kesalahan atau yang sering disebut
salah sambung.
2.
Tekan nomor telepon yang dituju.
Setelah nomor telepon yang ingin kita tuju dirasa sudah benar, barulah kita
tekan nomor yang ingin kita hubunggi tersebut.
3.
Ucapkan salam, sebutkan
identitas diri Anda. Setelah telepon tersambung segera ucapkan salam dan
identitas diri Anda.
4.
Mengutarakan maksud dan
tujuan bertelepon. Setelah pihak penerima telepon menjawab salam kita, langsung
kita ucapkan maksud dan tujuan kita menelepon, tentu harus dengan bahasa yang
baik dan benar.
5. Ucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembicaraan. Setelah
selesai berbicara dan tidak ada lagi yang ingin dikatakan serta tidak ada
pertanyaan dari pihak penerima segera ucapkan salam penutup untuk mengakhiri
pembicaraan.
D.
Langkah-langkah dan
Teknik Menerima Telepon
1. Segera angakat telepon jika berdering. Saat Anda mendengar
telepon Anda berdering, segera angkat telepon tersebut.
2.
Ucapkan salam begitu Anda
menjawab telepon. Setelah pihak penelepon mengucapkan salam segera Anda balas
salam tersebut.
3.
Tanyakan nama dan identitas
penelepon serta maksud dan tujuan penelepon. Sebelum Anda mengobrol dengan dia,
tanyakan dahulu siapa namanya dan apa maksud atau tujuannya menelepon.
4.
Apabila orang yang dituju
tidak ada ditempat maka beritahukan dengan sopan dan tawarkan pada penelepon
untuk meninggalkan pesan. Apabila pihak penelepon ingin berbicara dengan
pimpinan Anda, sedangkan pimpinan Anda tidak ada ditempat, beritahukan kepada
dia bahwa pimpinan Anda sedang tidak ada ditempat tapi tetap dengan bahasa yang
sopan, dan jangan lupa tawarkan pada penelepon untuk meninggalkan pesan.
5. Mengucapkan salam penutup. Setelah selesai berbicara, ucapkan
salam penutup dan segera tutup telepon.
Penelpon
membentuk gambar mental dari apa yang sedang kita lakukan, suara kita akan
menyampaikannya. Jika apakah kita sedang senyum atau berkerut wajah, sedang
duduk atau rebahan semua itu perleu diperhatikan atau dialihkan. Apa yang
mengurangi maksud penelpon akan terdeteksi dalam suara kita.
E.
Hal-hal yang Tidak
Boleh Dilakukan pada Saat Komunikasi Menggunakan Telepon
1.
Suara terlalu keras. Saat
berbicara di telepon, kita tidak boleh berbicara terlalu keras.
2.
Bicara ditelepon sambil
makan atau berdecak. Saat berbicara di telepon kita tidak boleh sambil makan
atau berdecak.
3.
Berbicara dengan orang lain
selagi berbicara ditelepon. Kita tidak boleh berbicara dengan orang lain saat
bertelepon, supaya tidak terjadi kesalah-pahaman.
4.
Berbicara dengan nada kasar
atau membentak. Saat berbicara kita tidak boleh menggunakan nada yang kasar,
bahkan sampai membentak pihak lawan bicara.
5.
Berbicara dengan nada
memerintah. Jangan pernah saat menelepon kita menggunakan nada yang memerintah.
6. Membirkan penelepon menunggu terlalu lama tanpa penjelasan. Saat
bertelepon jangan membuat lawan bicara kita menunggu terlalu lama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa etika bertelepon adalah tata krama,
sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan kontak
telepon) yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat
dan bersahabat.
Ketika
bertelepon kita sering melalaikan etika-etika yang harus dilakukan ketika kita
bertelepon. Etikan ini bertujuan agar ketika bertelepon lawan bicara kita
mengetahui apa yang kita maksud dan dapat mengirimkan feedback sesuai
tema pembicaraan.
Hubungan
telepon merupakan cara mengadakan hubungan langsung jarak jauh untuk
menyampaikan dan menerima pembicaraan melalui alat elektronik dari satu pihak
kepada pihak lain. Hubungan telepon telah menjadi satu kebutuhan bagi semua
pihak. Dengan telepon setiap orang dapat menjalin komunikasi dengan lebih
efektif.
B.
Saran
Penelpon
membentuk gambar mental dari apa yang sedang kita lakukan, suara kita akan
menyampaikannya. Jika apakah kita sedang senyum atau berkerut wajah, sedang
duduk atau rebahan semua itu perleu diperhatikan atau dialihkan. Apa yang mengurangi
maksud penelpon akan terdeteksi dalam suara kita.
Untuk membuat
kesan yang baik kita harus bersiap-siap, sabar, sopan, membantu, dan penuh
perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
Teom, Rah.
2015. Etika Bertelepon, Cara Melakukan Panggilan dan Menjawab Telepon Masuk,
[Online]. Tersedia: http://www.sandywarman.com.
[10 Februari 2015]
Wulandari,
Ratna. 2014. Etika Bertelepon, [Online]. Tersedia: http://ratnawulandari12.blogspot.co.id.
[10 Februari 2015]
Nugroho, Sandy.
2013. Etika-etika yang Perlu Diketahui Dalam Bertelepon, [Online].
Tersedia: http://sandynugroho.blogspot.co.id.
[10 Februari 2015]
Lutfi, Muhamad.
2013. Cara Menerima Telepon dan Menelepon yang Baik, [Online]. Tersedia:
http://muhamadlutfi96.blogspot.co.id.
[10 Februari 2015]
Mau nanyak, penjelasan diatas ada gak buku nya atau menurut siapa gitu?
BalasHapusTerima kasih