BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah proses mengidentifikasi, mengembang-kan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.
B.
Identifikasi Masalah
Penulis mencoba
mengidentifikasi kewirausahaan pada makalah ini. Baik dari pengertian kewirausahaan,
prinsip, konsep, dan manfaat kewirausahaan. Karena tentu setiap orang yang
melakukan usaha pasti menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa
lainnya adala mengahrapkan keuntungan yang besar.
Dalam makalah
ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai usaha hingga apa
yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau dapat kita raih.
Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
C.
Rumusan Masalah
Permasalahan
utama yang diangkat dalam tugas makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan
kewirausahaan?
2.
Apa sajakah prinsip-prinsip
yang harus dimiliki oleh wirausaha?
3.
Apa sajakah konsep dalam
kewirausahaan?
4. Apa sajakah manfaat dari kewirausahaan?
D.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui pengertian
kewirausahaan.
2.
Mengetahui prinsip-prinsip
yang harus dimiliki oleh wirausaha.
3.
Mengetahui konsep dalam
kewirausahaan.
4.
Mengetahui manfaat dari
kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kewirausahaan
Kewirausahaan
berasal dari kata ‘wira’ dan ‘usaha’. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, dari segi etimologi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya Dalam lampiran
Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
dicantumkan bahwa:
1.
Wirausaha adalah orang yang
mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Berikut ini
adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli:
1. Joseph C. Schumpeter
Wirausaha
adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk
keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas
perubahan-perubahan tersebut
2. Raymond W.Y. Kao
Wirausaha
adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi
realita.
3. Richard Cantillon
Wirausaha
adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih
tinggi
4. Schumpeter
Wirausaha
merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu)
5. Syamsudin Suryana
Wirausaha
adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada
tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif
menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
6. Prawirokusumo
Wirausaha
adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan
hidup
Jadi wirausaha
itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Kewirausahaan
dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa
sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru .Kewirausahaan
dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras
dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial,
dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta
kemandirian personal.
Melalui
pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki olehseorang wirausahawan
yakni:
Proses
berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens
yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
Komitmen yang
tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus
dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi
yang akan timbul dalam kewirausahaan.
Memperkirakan
resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar
pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
Memperoleh reward.
Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatubentukderajat kesuksesan usahanya.
B.
Prinsip-prinsip
Kewirausahaan
Menurut
Dhidiek. D. Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
1.
Harus optimis
2.
Ambisius
3.
Dapat membaca peluang pasar
4.
Sabar
5.
Jangan putus asa
6.
Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan
adalah kesuksesan yang tertunda.
Sedangkan
Khafidhul Ulum mengemukakan prinsip kewirausahaan sebagai berikut :
1.
Passion (semangat)
2.
Independan (mandiri)
3.
Marketing sensitivity
(kreatif dan inovatif)
4.
Calculated risk taker
(mengambil resiko penuh perhitungan )
5.
Persisten (pantang
menyerah)
6. High ethical standart (berdasarkan standar etika)
Apabila
pendapat Dhidiek D. Machayudin dan Kafidhul Ulum tersebut digabungkan, maka
paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1. Jangan takut gagal
Banyak yang
berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianolagikan dengan impian seseorang untuk
dapat berenang.
Walaupun teori
mengenai berbagai gaya berenang sudah dikuasai dengan baik dan literature sudah
lengkap, tidak ada gunanyakalau tidak diikutu dengan nyebur kedalam air
(peraktek berenang). Demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori
kalau tidak terjun paying, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekali lagi
jangan takut gagal, sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Semangat
Dari nasehat
Harvey Mckey (pada nomor 1) hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi
wirausahaan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses dan atau
perjalanannya. Dari saran ini, maka bersemangatlah dalam usaha anda, pasti
kedepannya akan berhasil.
3. Kreatif dan inovatif
Kreativitas
dan inovasi adalah model utama bagi seorang wirausaha. Seorang wirausaha tidak
boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala hal .
Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. ada yang mengatakan hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan bago sekelompok orang tertentu.
Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. ada yang mengatakan hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan bago sekelompok orang tertentu.
Menurut
Munandar, bahwa kratifitas dapat terwujud dimana saja dan oleh siapa saja tidak
tergantung usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, atau tingkat pendidikan
tertentu. Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat ditingkatkan, oleh
sebab itu harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak terpendam dan tidak dapat
diwujudkan .
Proses
berfikir kreatif dilakukan secara sistematis dan memaluli tahap-tahapan berikut
:
a)
Pengumpulan informasi
b)
Proses inkubasi
c)
Melahirkan ide
d)
Evaluasi dan tindak lanjut
(menjadi wurausaha sukses.
Disamping
kreatif, juga dituntut inovatif, berikut pola pikir inofatif :
a)
Imajinatif
b)
Spekulatif
c)
Konseptual
d)
Interpersonal
e)
Impulsif
f)
Belajar, mau bertanya
g)
Mencari
h)
Reseptif
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko
Resiko selalu
ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar dari resiko dari yang satu,
tetapi memenuhi resiko yang lainnya. Namun yang harus dipertimbangkan adalah
perhitungan dengan sebaik-baiknya sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam
bisnis yang tingkat resikonya tinggal.
Sering kali
menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam pengambilan keputusan
bukan hanya pada seberapa besar manfaat atau keuntungan yang akan di peroleh,
tetapi pada seberapa besar kemungkinan kita mampu menanggung resiko dan
seberapa kita mampu menanggung kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan.
5. Sabar, ulet dan tekun
Prinsip lain
yang tidak kalah penting dalam berusaha dalah kesabaran dan ketekunan meskipun
harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan dan kendala, bahkan
diremekan oleh orang lain. Dengan kesabaran biasanya akan memahami dengan baik
bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan
menghadpinya dengan baik dan optimal.
6. Harus optimis
Optimis adalah
modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis merupakan
sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun usaha yang
kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses.
Dengan optimis, kita akan semangkin yakin bahwa yang kita kerjakan akan
berhasil dengan baik.
7. Ambisius
Demikian juga
prinsip ambisius, seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha yang
akan dikelola.
8. Pantang menyerah / jangan putus asa
Prinsip
pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya. Entah
dalam kondisi mendukung maupun kurang mendukung atau bahkan usaha kita
mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus asa. Orang yang tidak mudah
putus asa akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-orang sekitarnya.
9. Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.
Prinsip peka
terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah prinsip mutlak yang
harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat local, regional, maupun
internasional.
Peluang pasar
sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik sehingga dapat mengambil
peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa
setiap pebisnis harus senantiasa memegang standar etika yang berlaku secara
universal. Yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika yang berlaku
disetiap Negara dikenali dengan baik dan disesuaikan dengan budaya bangsa yang
besangkutan. Indonesia memiliki undang-undang perlindungan konsumen yang dapat
dipakai sebagai salah satu pegangan dalam etika berbisnis.
11. Mandiri
Prinsip
kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal
adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan dari
pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur
Menurut
pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-mana. Jadi, jujur
kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada seluruh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di nomor satukan dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan
Pengusaha
harus peduli juga terhadap lingkungan sekitarnya, turut menjaga kelastarian
lingkungan dimana tempat usahanya berada.
C.
Konsep Kewirausahaan
Menurut
Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha.
Ada 6 hakekat
penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana, 2003 : 13), yaitu :
1.
Kewirausahaan adalah suatu
nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan adalah suatu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different) (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan adalah suatu
proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu
nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu
proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukancara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Dahulu
orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir (entrepeneurship
are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek di tingkat
lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan
merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Ilmu kewirausahaan
adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana,
2001).
Dalam konteks
bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah
hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Wirausaha sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istlah wirausaha seperti di Belanda dikenal
dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan
mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa Negara seperti di eropa, Amerika, dan
Canada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan entrepeneurship atau small
business management.
Pada tahun
1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan pelatihan di
segala lapisan masyarakat, maka kewirausahaan menjadi berkembang.
Ada tiga jenis
wirausaha (Ir. Ciputra), yaitu :
1.
Necessity Entrepreneur yaitu
menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan kebutuhan hidup.
2.
Replicative Entrepreneur,
yaitu wirausaha yang cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren sehingga
rawan terhadap persaingan dan kejatuhan.
3. Inovatip Entrepreneur, yaitu wirausaha inovatip yang
terus berpikir kreatif dalam melihat peluang dan meningkatkannya.
D.
Manfaat
Kewirausahaan
Kewirausahaan
memiliki empat manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi
Menyediakan pekerjaan
barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan
misalnya, permintaan pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas
Kemampuan
untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang
lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru
Komputer digital, mesin fotokopi, laser,
power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar
Pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha itu mengarah kepada orang yang
melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan
kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha
dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Dari pendapat
Dhidiek D. Machayudin dan Kafidhul Ulum tersebut digabungkan, maka paling tidak
terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1.
Jangan takut gagal
2.
Semangat
3.
Kreatif dan inovatif
4.
Bertindak dengan penuh
perhitungan dalam mengambil resiko
5.
Sabar, ulet dan tekun
6.
Harus optimis
7.
Ambisius
8.
Pantang menyerah / jangan
putus asa
9.
Peka terhadap pasar atau
baca peluang pasar.
10. Berbisnis dengan standar etika
11. Mandiri
12. Jujur
13. Peduli lingkungan
Dahulu orang
beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir (entrepeneurship
are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek di tingkat
lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan
merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Ilmu
kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya (Suryana, 2001).
Kewirausahaan
memiliki empat manfaat sosial, yaitu:
1.
Memperkuat pertumbuhan
ekonomi
2.
Meningkatkan produktivitas
3.
Menciptakan teknologi,
produk dan jasa baru
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar
B.
Saran
Kunci
sukses memulai berwirausaha, tidak hanya produk bagus, strategi pemasaran
brilian dan business model, tetapi lebih dari itu, butuh kekuatan dan keuletan
untuk terus bertahan. Bisnis itu penuh tantangan dan rintangan. Karena ketika seorang
wirausahawan mundur sebelum sampai tujuan, segala strategi dan rencana yang
jitu serta produk yang mumpuni menjadi sia-sia semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningtyas,
Riza Nur. 2012. Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: http://rizanurcahyaningtyas.blogspot.co.id.
[16 Februari 2016]
Ansyari, Isya. 2013.
Makalah Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: http://learnmine.blogspot.co.id. [16
Februari 2016]
Anonim. Pengertian
dan Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli, [Online]/ Tersedia: https://yayukarinistmikpringsewu.wordpress.com.
[16 Februari 2016]
Ihyaurrahmi. 2014.
Prinsip-prinsip Kewirausahaan, [Online]. Tersedia: https://ihyaurrahmi.wordpress.com.
[16 Februari 2016]
Hadi,
Kholichul. DKK. 2011. Modul Satu, Pengertian dan Konsep Dasar Kewirausahaan,
[Online]. Tersedia: http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id.
[16 Februari 2016]
Admin. 2014. Cara
Memulai Usaha Sendiri Agar Tidak Mudah Menyerah, [Online]. Tersedia: http://www.duwitmu.com. [16 Februari 2016]
Casinos Near Casinos Near Casinos Near Casinos Near Me - Mapyro
BalasHapusWith casinos in Maryland, Maryland, 남양주 출장마사지 North 목포 출장샵 Carolina, 인천광역 출장샵 and more, you have come to the right 원주 출장마사지 place. 경주 출장마사지