BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cabang olahraga
atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di
mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan
lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika
pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata
pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik
merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal
ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat
dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan
kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan
dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang olahraga.
Salah satu
nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang
bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan
lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya: faktor
pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada
nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam
jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang
ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya
semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian tolak
peluru.
2.
Mengetahui sejarah tolak
peluru.
3.
Mengetahui teknik dasar
permainan tolak peluru.
4.
Mengetahui peraturan
permainan tolak peluru.
5. Mengetahui sejarah atletik.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan tolak
peluru?
2.
Bagimanakah sejarah tolak
peluru berkembang?
3.
Apa sajakah teknik dasar dalam
memainkan tolak peluru?
4.
Apa sajakah peraturan
permaianan tolak peluru?
5. Bagaimanakah sejarah atletik berkembang?
D.
Batasan Masalah
Agar penulisan
ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam makalah
ini penulis membatasinya pada ruang lingkup pembahasan yaitu penulis membahas
tentang pengertian, sejarah, teknik dasar dan peraturan tolak peluru.
Dalam makalah
ini pun penulis sedikit membahas tentang sejarah atletik karena sebelumnya
telah disebutkan bahwa olahraga/permaianan tolak peluru merupakan bagian dari
atletik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tolak
Peluru
Tolak peluru
adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan
peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat
dari besi.
Beragam
kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola
batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan
pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan
tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event
olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
Alat yang di
gunakan dalam tolak peluru:
1.
Rol Meter
2.
Bendera Kecil
3.
Kapur / Tali Rafia
4.
Peluru
·
Untuk senior putra = 7.257
kg
·
Untuk senior putri = 4 kg
·
Untuk junior putra = 5 kg
·
Untuk junior putri = 3 kg
5.
Obrient : gaya membelakangi
arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
Lapangan tolak
peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus
dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya
harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat
dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir
atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi
menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat
atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari
kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi
dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar
balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B.
Sejarah Tolak Peluru
Tolak peluru
diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan juga sebagai
bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun nomor ini telah
di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam
olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O,Brien memulai
tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode
O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat
popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi
ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh
O,Brien dan kedua teknik ini sama mencapai keberhasilan. Banyak orang awam
mengenal apa itu? Peluru!, klau sudah menyangkut dengan Peluru pasti
dihubung-hubungkan dengan Senjata Api. Karena peluru merupakan sebuah benda
atau bisa disebut isinya dari senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa
yang dipikirkan. Dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api.
peluru ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa
mendatangkan prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu
cabang olahraga tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun
Internasional.
C.
Teknik Dasar Tolak
Peluru
Dalam tolak
peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a.
Jari-jari renggang
Jari kelingking
ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya
peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya. Untuk menggunakan cara ini penolak
harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b.
Jari-jari agak rapat
Ibu jari di
samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Jari kelingking
selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga
membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai
oleh atlit.
c.
Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang
tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat menggunakan cara ketiga
ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang, kelingking
di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan
geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek,
peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel
pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan
tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru
Untuk
menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini:
a.
Menolak peluru dengan kedua
tangan
·
Pegang peluru dengan kedua
tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan
peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
·
Pegang peluru dengan kedua
tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki
dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.
·
Pegang peluru dengan kedua
tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki
dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi arah lemparan.
Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.
·
Pada tahap berikutnya
doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan masih dengan kedua
tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat. Kaki
masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang
sebenarnya.
·
Lakukan seperti diatas,
hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan dengan koordinasi
bantuan dorong kaki belakang.
b.
Menolak peluru dengan satu
tangan
·
Peganglah peluru dengan
tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan kiri kedepan
dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa
meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan
dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan
(Carr,1991)
·
Lakukan gerakkan seperti
diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan diputar ke kanan untuk
mengambil ancang-ancang (Carr,1991)
D.
Peaturan Permainan
Tolak Peluru
1) Sarana dan Prasarana
a)
Sektor lemparan/lapangan
dibatasi oleh 2 garis yang menuju ke pusat lingkaran, lewat tepi balok lemparan
yang panjangnya 1,22 m; tinggi 10 cm; dan tebalnya 11,4 cm.
b)
Berat peluru: pria 7,26 kg
dan wanita 4 kg.
c)
Sepatu yang dipergunakan
mempunyai alas yang keras dan tanpa paku.
2) Peraturan Tolak Peluru
Tolakan peluru
yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal, jika:
a)
Menyentuh balok batas
sebelah atas dan menyentuh tanah di luar lingkaran;
b)
Keluar masuk lingkaran dari
muka garis tengah;
c)
Peluru jatuh di luar sektor
lingkaran;
d)
Berjalan keluar lingkaran
di daerah lemparan;
e)
Peluru diletakkan di muka
dada atau belakang kepala;
f)
Dipanggil sudah 2 menit
belum melempar;
g)
Peserta gagal melempar
setelah 3 kali lemparan.
3) Juri Tolak Peluru
Untuk
menentukan pemenang perlu adanya juri untuk memutuskan pemenangnya. Kemampuan
wasit harus meyakinkan, serta penguasaan peraturan perlombaan dan pertandingan
akan menunjang kelancaran jalannya perlombaan dalam tolak peluru. Wasit atau
juri dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3 orang, yaitu juri 1, juri 2, dan
juri 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Berikut
tugas dan wewenang setiap juri.
a)
Juri 1
Mengawasi
tangan dan kesalahan kaki yang terjadi pada sisi dekat dengannya. Juri 1 juga
bertugas memanggil peserta dan mengukur hasilnya.
b)
Juri 2
Berkenaan
dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian atas papan penahan dan
lingkaran-lempar pada sisi papan penahan. Juri 2 memegang bendera untuk
memutuskan bahwa lemparan tersebut sah atau tidak.
c)
Juri 3
Bertugas untuk
menentukan tempat jatuhnya peluru. Ia akan menancapkan paku atau bendera kecil
tempat peluru tersebut jatuh. Bagi peserta yang menggunakan tangan kidal, tentu
wasit harus berubah menyesuaikan posisinya.
E.
Sejarah Atletik
Atletik dalam
bahasa Inggris adalah "Athletic", berbeda dengan bahasa Yunani, dalam
bahasa Inggris dan Jerman Atletik mempunyai arti yang lebih luas yaitu berbagai
macam cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan seperti
bolabasket, sepakbola,tenis, renang, senam dan beberapa olahraga lainnya.
Dalam Sejarah, Yunani
adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan Atletik. Hal ini dapat
kita ketahui dari karya pujangga asal Yunani Purba bernama Homerus. Atletik
berasal dari bahasa Yunani yaitu "Athlos" artinya adalah Lomba. Pada
waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahhlon atau panca lomba
dan decathlon atau dasa lomba.
Pada sebuah
Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan Odysus saat
berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh kepala suku
dengan mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada beberapa lomba yang
diperlombakan seperti lompat,lari,lempar cakram, gulat dan tinju. Sedangkan
pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan Olympiade. Dalam lomba tersebut
pemenang adalah yang menjadi juara Petahlon.
Olympiade yang
modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari Perancis yang bernama
Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam ajang ini cabang
atletik merupakan tambang medali yang menjadi perebutan.
Organisasi
Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di Stockhom, Swedia.
Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5, Organisasi tersebut
bernama “International Amateur Athletic Federation” atau dapat disingkat
dengan IAAF.
Sejarah Atletik
di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun tersebut
Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa disingkat
dengan PASI.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa tolak peluru adalah salah satu cabang
olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar
Ada tiga
tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu teknik memegang peluru,
teknik meletakkan peluru pada bahu, dan teknik menolak peluru
Alat yang
digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru, Obrient,
Ortodox.
Ada beberapa
yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan
diatas.
Lapangan tolak
peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus
dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya
harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat
dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir
atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi
menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat
atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari
kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi
dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar
balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B.
Saran
Supaya
pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan normal, maka
sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum (masyarakat/siswa)
dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya
keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi yang akan datang
lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa
kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam
bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Unie, Bunda.
2014. Makalah Penjaskes Tolak Peluru,
[Online]. Tersedia: http://evotama.blogspot.co.id.
[08 Februari 2016]
Febriyandi.
2015. Makalah Tolak Peluru, [Online]. Tersedia: http://febriyandipengetahuan.blogspot.co.id.
[08 Februari 2016]
Rudi. 2013. Makalah
Tolak Peluru, [Online]. Tersedia: http://rudichum.blogspot.co.id.
[08 Februari 2016]
Admin. 2015. Peraturan
dan Teknik Tolak Peluru, [Online]. Tersedia: http://www.materisma.com. [08 Februari
2016]
Anonim. 2014. Pengertian
dan Sejarah Atletik di Dunia dan Indonesia, [Online]. Tersedia: http://dodolanweb.blogspot.co.id. [08
Februari 2016]
hay bisa hubungi saya?
BalasHapus