Sabtu, 18 April 2015

Makalah Laporan Kunjungan ke Museum Geologi Bandung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Museum Geologi merupakan salah satu objek studi tour yang diberikan oleh guru yang dijadikan oleh penulis sebagai bahan karya tulis.
Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya
b.      Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek
c.       Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan menarik kesimpulan.

1.2  Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1   Pembatasan Masalah
Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah :
1.      Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau
2.      Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya
3.      Bentuk muka bumi
4.      Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi
5.      Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)

1.2.2   Perumusan Masalah
Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.      Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?
2.      Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !
3.      Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer?
4.      Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung?
5.      Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1.      Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2.      Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3.      Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.

1.4  Metode Penelitian
Metode yang disetujui dengan teknik Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat, dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Museum Geologi
Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.
Dari tahun 1969 samapi tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun terus meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan mahasiswa yang ingin menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan pengembangan museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus 2002.
2.2  Sejarah Perkembangan Muka Bumi
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1.      Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, Australia Antartika danlain-lain.
2.      Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.
3.      Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara.
4.      Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.
5.      Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.
6.      Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :
1.      Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea.
2.      Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
3.      Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :
1.      Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.
2.      Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.
3.      Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini.
4.      Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.
5.      Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.
6.      Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.
2.3  Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya
Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen (N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk hidup.
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi karbohidrat.
Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
1.      Troposfer (troposphere)
a.       Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut :
1)      di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
2)      di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml
3)      tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml
b.      Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.
c.       Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600.
d.      Lapisan masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.

2.      Atratosfer (stratosphere)
a.       Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.
b.      Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.
c.       Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.

3.      Mesoder (mesosphere)
a.       Ketinggiannya antara 55 – 75 km
b.      Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit. 

4.      Termosfer (thermosphere)
a.       Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.
b.      Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlap.
2.4 Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.
a.       Bentuk muka Bumi di Daratan
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari permukaan laut.
1)      Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.
2)      Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :
·         Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut.
·         Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut
·         Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.
·         Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.
·         Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
·         Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.

b.      Daratan dan potensinya bagi kehidupan
Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.
Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang berpopulasi besar.
2.5  Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a.       Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku
1.      Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2.      Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3.      Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
Tabel contoh batuan beku:


·         Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar
·         Diorit
·         Diorit kwarsa
·         Gabro
·         Granit
·         Sieris Aplidioris
·         Apli-Spessafer
·         Odinit
·         Porfit – diorit
·         Porfit – granit
·         Porfit – sierit Andesis
·         Basalt
·         Batu apung
·         Daasit
·         Uparis
·         Trachis


b.      Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :
1)      Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan asal).
2)      Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan, penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.
3)      Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :
1)      Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.
2)      Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.
3)      Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.
4)      Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :
1)      Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
2)      Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
3)      Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
4)      Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
5)      Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.

c.       Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1)      Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a.       Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit
b.      Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya, pembentukan biji timah dan bangka.
c.       Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.

2)      Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.

3)      Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.
2.6  Kehidupan pada Masa Lampau
Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa, sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini, kata “sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah, selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu kehidupan atau peristiwa yang terjadi pada hari bukanlah sejarah..
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali atau diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah (sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang harus ditempuh oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi) susunan peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum geologi.
2.7  Jenis-Jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (Masa Lampau)
Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.
a.       Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
1.      Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
2.      Phylecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
3.      Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya :
·         Elephas Maximus
·         Bovid
·         Corvus 59 B
·         Fosil daun
·         Cypirinis Carpio
·         Phyton Retigulanus
Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :
1.      Fosil Phyton Reugulatius, dan
Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia, Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya 30.000 - 40.000 tahun yang lalu.
2.      Elephand Maximus
Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap jenisnya di Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16 Mei 2002 (teredap dalam batu pasir konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu.
b.      Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
1)      Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
·         Kapak Penimbas (Chopper)
·         Serut genggam (Sropper)
·         Kapak penerak (Chopping tool)
·         Pahat genggam (hand adec)
·         Kapak genggam awai (Proto hand axe)

2)      Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
3)      Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa museum geologi merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu yang baik sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh kalangan pelajar.
Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendapat perubahan dari zaman ke zaman.
3.2  Saran
Bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi atau tempat sejenisnya agar dijaga kelestariaannya serta adanya perkembangan agar pada waktu kelak nanti para generasi penerus bisa mengetahuinya. Permukaan bumi perlu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak marah.



DAFTAR PUSTAKA

Tohardi, st. M. 1991. Sumberdaya Alam Indonesia. Yogyakarta : Khusus Pendalaman Materi Geografi. Fakultas Geografi. UGM.
Verstappen, H Th. 1997. Geomorfologi. Bandung : Balai Pendidikan Guru.
Visser, S.W. 1952. Terjemahan Darsan Martadarsana. Jakarta : Ilmu Bumi Alam.
Ali, R, Moh. 1975. Sejarah Jawa Barat, Pandangan Filsafat Sejarah. Proyek  Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Suhamiharja, Drs. Agra Suhandi. 1997. Pola Hidup Masyarakat Indonesia.
Fakultas sastra UNPAD. Bandung.
Anonim. 2008. Makalah Geologi Tentang Museum Geologi,  [Online]. Tersedia: http://www.anakciremai.com. [25 Januari 2015]
Ahmad, Asep. 2013. Makalah Tentang Museum Geologi Bandung, [Online]. Tersedia: http://barzacommunity.blogspot.com. [25 Januari 2015]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar