Minggu, 21 Februari 2016

Makalah - Wabah DBD

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Wabah demam berdarah yang menarik perhatian dunia pertama kali muncul di Manila pada tahun 1954. Sebagian besar kasus demam berdarah terjadi di negara yang terletak pada daerah tropis dan subtropis. Hal ini tidak mengherankan karena nyamuk suka dengan lingkungan yang hangat untuk hidup.
Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam Berdarah. Cara penyebarannya melalui nyamuk yang menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus demam berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah si nyamuk. Kemudian nyamuk ini menggigit orang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya darah dari orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virus demam berdarah.
Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari nyamuk biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah yang juga berarti dapat menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari dan cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang. Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di genangan air bersih dan di daerah yang banyak pohon seperti di taman atau kebun.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan demam berdarah dengue ?
2.      Bagaimanakah proses penularan penyakit DBD?
3.      Bagaimanakah cara penanggulangan DBD?
4.      Bagaimanakah cara mencegah terserang DBD?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian demam berdarah dengue (DBD).
2.      Mengetahui proses penularan DBD.
3.      Mengetahui cara penanggulangan DBD.
4.      Mengetahui cara mencegah terserang DBD.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau dalam bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya sering kali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).
Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue Masa tunas/inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
1.      Demam tinggi yang mendadak 2 – 7 hari (38 – 40 oC).
2.      Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3.      Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
4.      Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5.      Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6.      Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000/mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7.      Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8.      Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9.      Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10.  Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
B.     Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Virus dengue dalam darah selama 4-7 hari mulai  1-2 hari sebelum demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk  temasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1  minggu  setelah menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain (masa inkubasi eksentrik). Virus akan tetap berada di dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia 
Nyamuk Aedes (Stegomyia) betina biasanya akan terinfeksi virus dengue saat menghisap darah penderita yang berada pada fase demam (viremik) akut penyakit. Setelah masa eksentrik selama 8 sampai 10 hari, kelenjar air liur nyamuk menjadi terinfeksi dan virus disebarkan ketika nyamuk yang infektif menggigit dan menginjeksikan air liur ke luka gigitan pada orang lain. Setelah masa inkubasi pada tubuh manusia selama 3-14 hari (rata-rata 4-6 hari), sering kali terjadi awitan mendadak penyakit itu, yang ditandai dengan demam, sakit kepala,  mialgia, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda serta gejala nonspesifik lain termasuk mual, muntah, dan ruam kulit.
C.    Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
1.      Paracetamol membantu menurunkan demam
2.      Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
3.      Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

D.    Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah. Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu: 
1.      Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.
2.      Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri
3.      Kimiawi 
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1.      Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
2.      masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang.
3.      Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk.
4.      Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.
5.      Pencegahan secara massal di lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan PUSKESMAS setempat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.
6.      Hindari tidur saat siang hari, Hindari tidur pagi sekitar pukul 06.00 – 10.00 atau sore pukul 15.00 – 17.30. Jikalau harus tidur karena cape, baiknya Juragan tidur memakai lotion anti nyamuk, obat nyamuk elektrik atau semprot kamar anda dengan obat anti nyamuk terlebih dahulu.

     



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa demam berdarah dengue (DBD)  atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini ada hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, dan Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, Tapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.
Pencegahan dapat di lakukan melalui 3 macam, yaitu pengendalian lingkungan, biologi dan kimia.
B.     Saran
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut, sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya demam berdarah.
Minimal lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) untuk mengurangi tempat-tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.



DAFTAR PUSTAKA

Syafa. 2011. Artikel Demam Berdarah, [Online]. Tersedia: http://saidah.blogspot.co.id. [11 Februari 2016]
Anonim. 2010. Penyakit Demam Berdarah, [Online]. Tersedia: http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.co.id. [11 Februari 2016]
Basodewide, Sawalu. 2012. Makalah Kelompok Demam Berdarah Dengue, [Online]. Tersedia: http://sawalubasodewide.blogspot.co.id. [11 Februari 2016]

Hernandhi, Shahad. 2014. Makalah Epidemiologi Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue yang Berpotensi Dapat Menimbulkan Wabah, [Online]. Tersedia: http://hernandhi.blogspot.co.id. [11 Februari 2016]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar