BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jenis-jenis dan persebaran
hewan yang ada di Indonesia mempunyai kaitan dengan sejarah terbentuknya
kepulauan Indonesia. Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatra, Kalimantan,
Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua
Asia. Indonesia bagian timur, Papua, dan pulau-pulau di sekitarnya pernah
menjadi satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah, Pulau Sulawesi
bersama pulau di sekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku,
merupakan wilayah yang tidak termasuk Benua Asia maupun Australia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan persebaran
fauna menurut Wallace dan Weber?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian persebaran fauna menurut Wallace dan Weber.
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Persebaran Fauna Menurut Wallace dan
Weber
Dalam membahas ilmu geografi tumbuhan
dan hewan, kita tidak terlepas dari seorang ahli ilmualam dari Inggris, yaitu
Alfred Russel Wallace (1823-1913). Dia
mempelopori penyelidikan secara modern
tentang Geografi hewan terlepas dari teori Darwin. Dia mendalilkan suatu
gariskhayal sebagai pemisah antara dunia hewan Australis dan Asiatis.
Alfred Russel Wallace mengadakan
penelitian mengenai penyebaran hewan di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan hewan di Indonesia bagian Barat dengan
hewan di Indonesia bagianTimur. Batasnya di mulai dari Selat Lombok sampai ke
Selat Makasar. Oleh sebab itu garis batasnya dinamakan garis Wallace.
Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran binatangdan tumbuhan dari Asia
ke Indonesia. Kawasan Wallacea: meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan Timor. Memiliki hewan-hewan khas (terutama
di Pulau Sulawesi) tidak samadengan hewan oriental dan hewan Australia, misal:
Anoa, burung Mako, kera hitam. Di samping itu seorang peneliti
berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya tentang
penyebaran fauna di Indonesia, menetapkan batas penyebaran hewan dariAustralia
ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber.
Garis
Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan
Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies
Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini
dinamakan atas Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada
saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan
Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di
timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan
biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan
Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur
(daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu
ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis
ini lalu dinamakan "Wallace-Weber".
Garis
Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia flora dan fauna di
paparan sahul dan di bagian lebih barat Indonesia. garis ini membujur dari
utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara
Timur dengan Australia. Garis ini dicetuskan oleh Max Carl Wilhelm Weber atau
Max Wilhelm Carl Weber.
1. Asiatis/Oriental
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis sering pula
disebut Wilayah Fauna Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda. Wilayah
fauna Indonesia yang bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat
meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulaukecil di
sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan wilayah
fauna Indonesia bagian tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis
Wallace.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Asiatis, antara lain
sebagai berikut.
1)
Mamalia, terdiri
atas gajah
India di Sumatera, harimau terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, badak bercula dua
di Sumatera dan Kalimantan, badak bercula satu di Jawa, orang utan di Sumatera
dan Kalimantan, Kancil di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan beruang madu di
Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik adalah di Kalimantan tidak terdapat
harimau dan di Sulawesi terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa,
dan rusa. Fauna endemik di daerah ini adalah, badak bercula satu di
Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan
Orang Utan di Kalimantan.
2)
Reptilia,
terdiri atas biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan trenggiling.
3)
Burung, terdiri
atas elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang, dan
berbagai jenis unggas lainnya.
4)
Ikan, terdiri
atas mujair, arwana, dan pesut (mamalia air tawar), yaitu sejenis lumba-lumba
yang hidup di Sungai Mahakam.
5)
Serangga,
terdiri atas berbagai jenis kumbang dan kupu-kupu, serta berbagai jenis
serangga yang bersifat endemik.
2. Australis
Wilayah
Fauna Indonesia Tipe Australis disebut juga Wilayah Fauna Indonesia Timur atau
Wilayah Fauna Tanah Sahul, meliputi Pulau Irian Jaya (Papua), Kepulauan Aru,
dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Fauna Indonesia Timur (Tipe
Australis) dengan Fauna Indonesia Tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis
Weber.
Jenis-jenis
Fauna Indonesia Tipe Australis, antara lain sebagai berikut.
1)
Mamalia,
terdiri atas kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian), oposum
layang (pemanjat berkantung), kuskus, biawak, kanguru pohon, dan kelelawar.
2)
Reptilia,
terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
3)
Amphibia,
terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4)
Burung,
terdiri atas kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.
5)
Ikan,
terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya yang jumlah
spesiesnya relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan wilayah Fauna
Indonesia Barat dan Tengah.
3. Daerah
Peralihan
Wilayah Fauna Indonesia Tipe
Asia-Australis sering pula disebut Wilayah Fauna Indonesia Tengah atau Wilayah
Fauna Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan
Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.
Jenis-jenis
Fauna Indonesia peralihan antara lain sebagai berikut.
1)
Mamalia,
terdiri atas anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet hitam,
beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, dan banteng.
2)
Amphibia,
terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
3)
Reptilia,
terdiri atas ular, buaya, biawak, dan komodo.
4)
Berbagai
macam burung, antara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung
pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati, dan angsa.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kami tarik sebuah kesimpulan
bahwa garis
Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan
Asia dan Australasia. Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara
dunia flora dan fauna di paparan sahul dan di bagian lebih barat Indonesia.
Sedangkan wilayah
fauna Indonesia tipe Asia-Australis sering pula disebut wilayah fauna Indonesia
Tengah atau wilayah fauna Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau
Sulawesi, Timor, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.
B.
Kritik dan Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Tentunya dalam
penulisan dan pembahasan makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempuranaan baik dalam penyusunan kalimat, isi, maupun sistematika penulisan
karena itu saran, kritik, dan masukan sangat diharapakan demi perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya serta dapat memberikan sumbangan yang positif dalam
perkembangan khazanah ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Satifa, Oryza. (2012). Pelajaran Tentang Garis Wallace dan Waber,
[Online]. Tersedia: http://kelompok-oryzasativa.blogspot.com/2012/11/pelajaran-tentang-garis-wallace-dan.html.
[17 September 2013]
Fatmahwati, Ikah. (2012). Pembagian Flora Dan Fauna Di
Indonesia Menurut Garis Wallace Dan Weber, [Online].
Tersedia: http://ika11fatmahwati.wordpress.com/
2012/10/04/pembagian-flora-dan-fauna-di-indonesia-menurut-garis-wallace-dan-weber/.
[17 September 2013]
terimakasih
BalasHapus