Minggu, 20 Oktober 2013

Resume Seni Budaya Abad Pertengahan



RESUME SENI BUDAYA
TENTANG
SENI RUPA ZAMAN ABAD PERTENGAHAN


Abad Pertengahan


Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
A.    Pengaruh agama
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.
B.     Seni rupa
Seni rupa, terutama arsitektur, yang menjadi puncak era ini adalah aliran Gothic. Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak memberi pengaruh.
C.    Militer
Pasukan pada abad pertengahan benar-benar dilatih untuk bertempur. Dengan alat-alat yang sederhana seperti pedang, panah atau tombak. Sedangkan pada pasukan yang menggunakan hewan (misalnya kuda dan unta) yang biasa disebut kavaleri dianggap sangat berjaya pada abad pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin banyak para pemanah (Archers) yang lebih efektif dalam pertempuran. Selain itu tentunya pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki seperti ksatria berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain. Ini terjadi karena pada masa itu setiap negara masih bernetuk kerajaan, khususnya di Eropa. Pada zaman dulu belum ada tank, maka terciptalah ketapel (catapult) untuk menghancurkan kastil-kastil atau benteng pertahanan. Ada pula pelempar batu panas/berapi yang disebut Mangonel.
D.    Tokoh
·         Tokoh filosof yang hidup pada masa abad pertengahan:
1.      Plotinus ( 204-270 )
Plotinus adalah filosof pertama yang mengajukan teori penciptaan alam semesta. Ia mengajukan teori emanasi yang terkenal. Teori ini diikuti oleh banyak filosof Islam. Teori itu merupakan jawaban terhadap pertanyaan Thales kira-kira delapan abad sebelumnya, apa bahan alam semesta ini. Plotinus menjawab, bahannya Tuhan. Filsafat Plotinus kebanyakan bernapas mistik, bahkan tujuan filsafat menurut pendapatnya adalah mencapai pemahaman mistik.
2.      Augustinus ( 354 – 430 )
Augustinus lahir pada tanggal 13 november 354 di Tagaska, Numidia (sekarang Algeria). Ayahnya Patricius adalah seorang pejabat pada kekaisaran Romawi, yang tetap kafir sampai kematiannya pada tahun 370. Ibunya Monica (Monnica), adalah penganut Kristen yang amat taat.
3.      Boethius
Boethius adalah philosof yang semasa dengan Augustinus dan memiliki gaya yang hampir serupa. Bukunya yang berjudul The Consolation of Philosophy, merupakan buku filsafat yang klasik. Selain buku itu ia juga menulis karya-karya yang berpengaruh pada abad pertengahan. Ia dikatakan sebagai penemu quadrium yang merupakan bidang studi poko pada abad pertangahan. Ia dianggap sebagai filosof skolastik yang pertama, karena ia berpandapat bahwa filsafat merupakan pendahulu kepada agama.
4.      Anselmus ( 1033-1109 )
Merupakan salah satu tokoh filsafat di abad pertengahan. Anselmus lahir di Aosta, Burgundi, yang sekarang ini dikenal dengan nama daerah Italia Utara. Nama aslinya adalah Anselmo d’Aosta. Ayahnya bernama Gundulf de Candia, sedangkan ibunya bernama Ermenbega of Geneva.
Anselmus dikenal sebagai Bapak Tradisi Skolastik dan uskup besar (Archbishop) di Canterbury dari tahun 1093 hingga meninggal. Ketertarikannya pada bidang filsafat adalah argumentasi logis yang menyangkut Monologion dan Proslogion. Monologion merupakan solilokui atau berbicara pada diri sendiri, sedangkan proslogion adalah discourse atau berwacana. Keduanya memberikan argumentasi yang bertujuan untuk membuktikan keberadaan Tuhan.
5.      Thomas Aquinas (1225-1274)
Hanya ada dua kekuatan yang menggerakkan gemuruhnya dunia, agama dan filsafat. Aquinas membicarakan kedua-duanya, hakikat masing-masing, serta hubungan kedua-duanya. Ketertarikan pemikirannya dengan Agustinus yang hidup hampir seribu tahun sebelumnya cukup jelas, Agustinus juga membicarakan agama dan filsafat, hakikat serta hubungan kedua-duanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar