RESUME SENI BUDAYA
TENTANG
SENI RUPA ZAMAN ABAD PERTENGAHAN
Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak
bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di
bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,
dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme,
serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada
tahun 1517.
A. Pengaruh agama
Abad Pertengahan
merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan
memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai
konsekuensinya, sains yang
telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai
ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Pada masa ini
ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya
larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik
abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk
realis.
Pada masa ini
pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan
pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah.
Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya
setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan
kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.
B. Seni rupa
Seni rupa,
terutama arsitektur, yang menjadi puncak era ini adalah aliran Gothic.
Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak
memberi pengaruh.
C.
Militer
Pasukan pada
abad pertengahan benar-benar dilatih untuk bertempur. Dengan alat-alat yang
sederhana seperti pedang, panah atau tombak. Sedangkan pada pasukan yang
menggunakan hewan (misalnya kuda dan unta) yang biasa disebut kavaleri dianggap
sangat berjaya pada abad pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin
banyak para pemanah (Archers) yang lebih efektif dalam pertempuran.
Selain itu tentunya pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki seperti ksatria
berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain. Ini
terjadi karena pada masa itu setiap negara masih bernetuk kerajaan, khususnya
di Eropa.
Pada zaman dulu belum ada tank, maka terciptalah ketapel (catapult) untuk
menghancurkan kastil-kastil atau benteng pertahanan. Ada pula pelempar batu
panas/berapi yang disebut Mangonel.
D.
Tokoh
·
Tokoh
filosof yang hidup pada masa abad pertengahan:
1.
Plotinus
( 204-270 )
Plotinus adalah filosof pertama yang
mengajukan teori penciptaan alam semesta. Ia mengajukan teori emanasi yang
terkenal. Teori ini diikuti oleh banyak filosof Islam. Teori itu merupakan
jawaban terhadap pertanyaan Thales kira-kira delapan abad sebelumnya, apa bahan
alam semesta ini. Plotinus menjawab, bahannya Tuhan. Filsafat Plotinus
kebanyakan bernapas mistik, bahkan tujuan filsafat menurut pendapatnya adalah
mencapai pemahaman mistik.
2.
Augustinus
( 354 – 430 )
Augustinus lahir pada tanggal 13
november 354 di Tagaska, Numidia (sekarang Algeria). Ayahnya Patricius adalah
seorang pejabat pada kekaisaran Romawi, yang tetap kafir sampai kematiannya
pada tahun 370. Ibunya Monica (Monnica), adalah penganut Kristen yang amat
taat.
3.
Boethius
Boethius adalah philosof yang semasa
dengan Augustinus dan memiliki gaya yang hampir serupa. Bukunya yang berjudul The
Consolation of Philosophy, merupakan buku filsafat yang klasik. Selain buku
itu ia juga menulis karya-karya yang berpengaruh pada abad pertengahan. Ia
dikatakan sebagai penemu quadrium yang merupakan bidang studi
poko pada abad pertangahan. Ia dianggap sebagai filosof skolastik yang pertama,
karena ia berpandapat bahwa filsafat merupakan pendahulu kepada agama.
4.
Anselmus
( 1033-1109 )
Merupakan salah satu tokoh filsafat
di abad pertengahan. Anselmus lahir di Aosta, Burgundi, yang sekarang ini
dikenal dengan nama daerah Italia Utara. Nama aslinya adalah Anselmo d’Aosta.
Ayahnya bernama Gundulf de Candia, sedangkan ibunya bernama Ermenbega of
Geneva.
Anselmus dikenal sebagai Bapak
Tradisi Skolastik dan uskup besar (Archbishop) di Canterbury dari tahun 1093
hingga meninggal. Ketertarikannya pada bidang filsafat adalah argumentasi logis
yang menyangkut Monologion dan Proslogion. Monologion merupakan solilokui atau
berbicara pada diri sendiri, sedangkan proslogion adalah discourse atau
berwacana. Keduanya memberikan argumentasi yang bertujuan untuk membuktikan
keberadaan Tuhan.
5.
Thomas
Aquinas (1225-1274)
Hanya ada dua kekuatan yang
menggerakkan gemuruhnya dunia, agama dan filsafat. Aquinas membicarakan
kedua-duanya, hakikat masing-masing, serta hubungan kedua-duanya. Ketertarikan
pemikirannya dengan Agustinus yang hidup hampir seribu tahun sebelumnya cukup
jelas, Agustinus juga membicarakan agama dan filsafat, hakikat serta hubungan
kedua-duanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar