BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seni adalah
sebuah manefestasi kretif yang belum ada menjadi ada, dan seni merupakan ekspresi
perasaan dari pikiran untuk menyalurkan gejolak perasan. Dalam situasi perasan
tersebut orang dapat mengekspresikan perasaannya dalam karya seni, karena karya
seni baru lahir setelah perasaan mengekspresikan ke dalam karya seni yang
diperoleh dari pengalaman, atau sebaliknya. Dalam seni, perasaan harus dikuasai
terlebih dahulu, harus dijadikan obyek dan harus diatur, dikelola, dan
diwujudkan atau diekspresikan dalam karya seni.
Sebagaimana
fenomena seni rupa tidaklah berdiri sendiri. Dengan pancaindra dari kemampuan
pikiran manusia menciptakan pula sebagai sistim tanda, baik sistim tipikal yang
petanda-petandanya terbangun dari obyek indrawi tertentu, maupun sistim tanda
campuran yang petanda-petandanya terbangun dari campuran obyek indrawi dari pengalaman
maupun eksplorasi yang dilakukan. Artinya seni rupa ada dengan bentuk-bentuk
yang dapat diiterpretasikan sebagai tanda dan tanda tersebut dapat dimaknai
dengan daya persepsi atau apresiasi penanda/ penikmat (apresiator), dan
penonton tersebut dalam memberikan tanda dalam bentuk tersbut pada
masing-masing apresiasi penanda/penikmat (apresiator) dapat berbeda.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
seni rupa?
2.
Apa yang dimaksud dengan
pameran?
3.
Apa sajakah manfaat pameran
karya seni rupa?
4.
Bagaimanakah tahapan
persiapan pelaksanaan pameran karya seni rupa?
5.
Apa sajakah peralatan yang
dibutuhkan dalam pameran?
6. Bagaimanakah penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian
seni rupa.
2.
Untuk mengetahui pengertian
pameran.
3.
Untuk mengetahui manfaat
pameran karya seni rupa.
4.
Untuk mengetahui tahapan
persiapan pameran karya seni rupa.
5.
Untuk mengetahui
peralatan-peralatan dalam pameran.
6. Untuk mengetahui penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Rupa
Secara
sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan
bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka
dan dirasakan dengan rabaan. Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep
titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata
dengan prinsip-prinsip tertentu.
Berdasarkan
dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang
mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga
ukuran atau memiliki ruang. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan,
gambar, foto, dan lain-lain.
Berdasarkan
fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk
memenuhi fungsi praktis atau terapan (applied art), dan ada juga yang
dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa
mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut
karya seni rupa murni. Kain Batik merupakan salah satu seni kriya.
Gambar,
lukisan, dikategorikan sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi. Disebut dua
dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan hanya dinikmati dengan satu
arah pandangan, yaitu dari arah depan atau sejajar dengan bidang datar.
Beberapa jenis
seni rupa dimensi antara lain sebagai berikut.
1.
Seni lukis, ialah
pengembangan yang lebih lengkap dari menggambar.
2.
Seni grafis, ialah cabang
seni yang menggunakan alat cetak untuk menggambar. Contoh hasil karya seni
grafis adalah cetak sablon dan poster.
3.
Seni kriya yang termasuk seni
dua dimensi adalah batik.
4. Seni ilustrasi, ialah seni menggambar sebagai hasil visualisasi
dari suatu tulisan untuk menerangka, menghiasi atau memudahkan pembaca memahami
suatu cerita, tulisan, atau informasi tertulis lainnya. Contoh karikatur,
komik.
B.
Pengertian Pameran
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa:
“Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Penyelenggaraan
pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah
menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan
pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya
dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran
dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai
jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
Menurut
jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
·
Pameran umum. Pameran umum
adalah pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat luas. Karena pameran ini
bersifat umum, maka siapapun bisa menyelenggarakannya, misalnya seniman atau
instansi.
·
Pameran khusus. Pameran
khusus adalah pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu, misalnya
sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran kelas atau
sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa dalam bidang pendidikan
seni rupa.
C.
Manfaat Pameran
Karya Seni Rupa
Tujuan dari
sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai berikut
1.
Sebagai sarana hiburan atau
rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.
Memberikan motivasi kepada
pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.
3.
Memupuk rasa cinta terhadap
kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.
Wujud dari hasil praktik
seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan kedapa orang
lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan
mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi
gudang belaka.
5.
Sebagai media dan sarana
untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni)
seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang
mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.
6. Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa
yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka
terhadap kehidupan seni dan budaya.
Sedangkan,
tujuan pameran secara spesifik (khusus) antara lain :
1.
Apresiasi, yaitu adanya
suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan pengertian
tentang kedalaman suatu bentuk dan isinya.
2.
Komunikasi, yaitu adanya pengiriman
atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
3.
Rekreasi, yaitu suatu arena
rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan
bagi masyarakat melaui karya seni,
4.
Pendidikan, yaitu Kegiatan
pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan
dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk
berbuat.
5. Prestasi, yaitu suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan
suatu pekerjaan.
Pameran juga memiliki
arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian visual untuk
menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui apresiasi dari
khalayak umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat penilaian,
penghargaan, tanggapan, respon, atau kritikan sehingga dapat meningkatkan
kualitas karya berikutnya. Pameran karya seni rupa tidak hanya dilakukan oleh
para seniman besar saja, namun saat ini sudah banyak seniman cilik yang
menampilkan karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas atau
sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan
pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa dan memberikan manfaat
sebagai berikut :
·
Siswa mampu menunjukkan
apresiasinya melalui kreativitas di bidang seni, khususnya seni rupa.
·
Meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetisi di bidang
seni.
·
Memperbesar rasa percaya
diri siswa sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk berkarya.
·
Melatih siswa berorganisasi
dan bekerjasama, mengambil mufakat dengan bermusyawarah, dan menghormati
pendapat orang lain.
D.
Tahapan Persiapan
Pameran Karya Seni Rupa
Untuk
menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan persiapan yang matang
agar kegiatan pameran dapat berjalan dengan lancar. Berikut tahapan persiapan
pameran kelas atau sekolah :
1. Tahap perencanaan (persiapan awal)
Tahap
perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal,
penyusunan jadwal, dan tempat.
a.
Pembentukan panitia
Panitia adalah
kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan.
Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat kelas
yang dipimpin ketua kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS.
Kepanitiaan pameran di sekolah dapat disusun sebagai berikut.
·
Pelindung dijabat oleh
kepala sekolah. Tugasnya sebagai penanggung jawab terlaksananya kegiatan
pameran di kelas atau sekolah, baik yang menyangkut urusan ke dalam maupun ke luar.
·
Penanggung jawab dijabat
oleh guru mata pelajaran Kesenian. Tugasnya memberikan arahan dan bimbingan
tentang kegiatan yang akan dilakukan.
·
Ketua dijabat oleh ketua
kelas atau ketua OSIS. Tugasnya mengoordinasi dan memimpin semua kegiatan yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pameran.
·
Wakil ketua dijabat oleh
siswa. Tugasnya membantu ketua untuk kelancaran kegiatan pameran.
·
Sekretaris dijabat oleh
siswa. Tugasnya menangani bidang administrasi.
·
Bendahara dijabat oleh
siswa. Tugasnya menangani bidang keuangan.
·
Seksi-seksi dijabat oleh
siswa.
-
Seksi penyeleksi, bertugas
menyeleksi karyakarya yang akan dipamerkan.
-
Seksi dekorasi, bertugas
mengatur dan membuat ruang pameran menjadi lebih indah dan menarik.
-
Seksi dokumentasi, bertugas
mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan kegiatan pameran.
-
Seksi publikasi, bertugas
mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan pameran.
-
Seksi keamanan, bertugas
menjaga keamanan selama pameran berlangsung sampai berakhirnya pameran.
-
Seksi usaha, bertugas
mencari dana yang dibutuhkan, misalnya dengan mencari sponsor atau donatur.
-
Seksi perlengkapan,
bertugas mempersiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang dibutuhkan selama
pameran berlangsung. Tanggung jawab ini dimulai dari pengadaan sampai
pengembalian barang.
-
Seksi konsumsi, bertugas
dan bertanggung jawab berbagai hal yang berkaitan dengan konsumsi.
b.
Pembuatan proposal
Sebelum
pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk
mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai
dari awal sampai akhir kegiatan.
c.
Penentuan tema
Tema merupakan
pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema
harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, “Dengan
Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas”. Isi tema
bisa disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu, misalnya hari-hari besar
nasional.
d.
Penyusunan jadwal
Jadwal kegiatan
pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan
jenis kegiatan yang dilakukan.
e.
Tempat
Tempat pameran
perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat
tempat pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman,
bersih, dan dekat keramaian.
2. Tahap pengumpulan karya
Karya-karya
seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, atau guru
kesenian. Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis
karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
3. Tahap seleksi karya
Karya yang
terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian,
dapat meminta pertimbangan guru kesenian, siswa yang memiliki kelebihan di
bidang seni rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan
berkualitas.
4. Tahap persiapan akhir (gladi bersih)
Sebelum
pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk
mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui
hal-hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu
hari menjelang pelaksanaan pameran.
5. Tahap pelaksanaan pameran
Setelah semua
persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan sesuai jadwal
yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung darikesiapan dan
kerjasama panitia. Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya
koordinasi yang baik.
Pada pameran sekolah,
bisa disediakan pemandu pameran untuk memandu pengunjung melihat kegiatan
pameran. Pemandu pameran akan memberikan penjelasan tentang karya-karya yang
dipajang serta menunjukkan tempat dan posisi suatu karya. Salah satu tanda
keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka
tiap kelas yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung
sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.
E.
Peralatan dan
Perlengkapan Pameran
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :
1.
Sketsel atau panil,
digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar,
atau karya kerajinan hiasan.
2.
Level, digunakan untuk
meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk
level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih
menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai
ukuran.
3.
Meja dan kursi, digunakan
untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara
pembukaan pameran.
4.
Tata lampu atau
pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi
sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat
pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup.
Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah
pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
5.
Dekorasi ruangan, dibuat
untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di
dalam gedung (in door).
6.
Katalog, dapat dibuat
berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang
ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data
peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
7.
Brosur, digunakan untuk
sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis
secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya
terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai
kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
8.
Buku tamu atau buku kesan
dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar.
Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan
dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
9. Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan
selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan
kepada panitia ataupun pengunjung.
F.
Penataan Karya Seni
Rupa
Pada penempatan
karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1.
Penempatan karya seni rupa
hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
2.
Karya dua dimensi dapat
dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
3.
Karya tiga dimensi
diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan
di lantai.
4.
Karya kerajinan tangan
dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat
jelas dan menarik.
Penataan karya
seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung.
Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya
yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
Pameran kelas
atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan
pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap
perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya,
persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran. Tahap perencanaan
meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan
tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing, ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan perlengkapan
pameran terdiri atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi, katalog,
brosur, buku tamu (buku kesan dan pesan), dan sound system.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa pameran karya seni rupa adalah suatu kegiatan
penyajian suatu ungkapan ide/perasaan yang bernilai estetis dan bermakna dari
pembuatnya untuk dikomunikasikan/ditampilkan hingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas.
Tujuan dari
sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai sarana hiburan,
motivasi, memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya
nasional, wujud dari hasil praktik seni rupa, sebagai media dan sarana untuk
menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni), serta meningkatkan
apresiasi seni pada generasi muda.
Pameran kelas
atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan
pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap
perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya,
persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran.
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah Sketsel atau panil, Level, Meja dan
kursi, Tata lampu atau pencahayaan, Dekorasi ruangan, Katalog, Brosur, Buku
tamu atau buku kesan dan pesan, dan Sound system.
Penataan karya
seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung.
Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya
yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
B.
Saran
Melaksanakan
kegiatan pameran seni rupa harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,
tersusun secara sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang
pameran karya seni rupa yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan. Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya
belajar mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga belajar untuk berdisiplin
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, belajar untuk saling menghargai
dan bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui kekurangan dan kelemahan
serta belajar untuk berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ningrum, Rindy
Nuristya. 2015. Makalah Pameran, [Online]. Tersedia: http://rindynuristyaningrum.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Muzayyin, Moh.
2014. Pengertian Seni Rupa, [Online]. Tersedia: http://senibudayasmktap.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Sajid, Fahmi.
2014. Pengertian, Tujuan, manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa, [Online].
Tersedia: http://sma-senibudaya.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
Tugino. 2015. Pameran
Karya Seni Rupa, [Online]. Tersedia: http://mastugino.blogspot.co.id. [09
Februari 2016]
Pradana,
Lawinda Jeffry. Dkk. 2015. Makalah Pameran Seni, [Online]. Tersedia: http://lawindajeffrypradana11.blogspot.co.id.
[09 Februari 2016]
lagi nyari makalah buat adek malah nemu makalah ini sekaligus backsoundnya suka banget wkwk tambahin hands up kak?wkwk
BalasHapusprtma kli jmpa mklah yg backsoundnya sbgus ini
BalasHapusPameran apa ini kak
BalasHapusMakasih Soal seni budaya kelas 11
BalasHapus